REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Kebakaran yang terjadi di Pasar Besi Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Rabu (4/1/2023), diperkirakan berdampak terhadap seratus lebih kios. Kondisi bangunan kios dan barang yang dijual di pasar tersebut diduga membuat api cepat menjalar.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya Ucu Anwar menjelaskan, pihaknya menerima laporan kejadian kebakaran di Pasar Besi Cikurubuk itu sekitar pukul 07.45 WIB. Petugas pemadam kebakaran kemudian meluncur ke lokasi untuk melakukan penanganan. “Kami terjunkan lima unit (kendaraan damkar), dua unit dari Kabupaten Tasikmalaya,” kata dia, Rabu.
Menurut Ucu, di pasar tersebut mayoritas kiosnya merupakan bangunan semipermanen, sehingga api mudah menjalar. Selain itu, kata dia, barang yang dijual di pasar itu juga mudah terbakar. Berdasarkan pantauan Republika hingga sekitar pukul 10.00 WIB, api sudah berhasil dipadamkan. Petugas di lapangan kemudian melakukan pendinginan hingga sekitar pukul 11.00 WIB.
Ucu mengatakan, berdasarkan data Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya, diperkirakan ada sekitar 151 kios yang terbakar. Mayoritas kios berada di pasar besi dan beberapa lainnya di pasar burung. Soal pemicu kebakaran, kata dia, akan diselidiki oleh aparat berwenang. “Kami serahkan kepada aparat kepolisian untuk melakukan penyelidikan,” ujar Ucu.
Salah satu pemilik kios di pasar tersebut, Ajeng (38 tahun), mengaku melihat asap hitam mulai meninggi sekitar pukul 07.30 WIB. "Saya dari 5.30 WIB sudah membuka kios. Nah, sekitar jam 7.30 WIB, saya melihat asap dari kios yang paling depan, ini kios yang samping saya,” katanya.
Ajeng, yang saat itu hendak memasak gorengan, mengabarkan soal kondisi tersebut kepada warga dan penjaga pasar. Menurut dia, sejumlah warga pasar sempat berupaya memadamkan api secara manual. Namun, api membesar.