Kamis 05 Jan 2023 15:15 WIB

Selepas Kios Terbakar, Pedagang Pasar Besi Cikurubuk Ingin Segera Amankan Barang

Pedagang Pasar Besi berharap area pasar yang terbakar bisa segera diperbaiki.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah bertemu dengan sejumlah pedagang terdampak kebakaran di Pasar Besi Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (5/1/2023).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Penjabat Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah bertemu dengan sejumlah pedagang terdampak kebakaran di Pasar Besi Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, Kamis (5/1/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Garis polisi terpasang di area Pasar Besi Cikurubuk, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang dilanda kebakaran. Pedagang terdampak kebakaran berharap bisa segera masuk ke kiosnya untuk mengamankan barang-barang.

Kebakaran terjadi di Pasar Besi Cikurubuk, Rabu (4/1/2023). Perwakilan pedagang Pasar Besi Cikurubuk, Misbahudin (78 tahun), mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan sejumlah permintaan kepada pemerintah. Salah satunya meminta garis polisi yang terpasang di area pasar segera dicopot, sehingga para pedagang dapat membersihkan dan memilah barang. “Saya sudah sampaikan kepada Wali Kota agar segera memberi izin untuk membersihkan barang masing-masing. Paling telat besok,” kata dia, Kamis (5/1/2023).

Baca Juga

Para pedagang di Pasar Besi juga meminta pemerintah menjamin keamanan barang mereka selama belum diperbolehkan masuk ke area pasar. Apalagi, kata Misbahudin, kondisi penerangan pada malam hari di pasar kurang optimal. Misbahudin mengatakan, barang-barang di dalam kios masih memiliki nilai, meskipun terbakar. “Karena barang di sini tidak seperti pasar biasa. Kalau sayur-mayur terbakar sudah habis. Kalau besi kan tidak hancur. Jadi, masih ada nilainya, meski nilai jualnya berkurang. Karena itu, kami minta pengamanan selama belum boleh dibereskan,” katanya.

photo
Kondisi Pasar Besi Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, yang terbakar, Kamis (5/1/2023). - (Republika/Bayu Adji P)

 

Misbahudin mengatakan, para pedagang juga berharap pemerintah segera membangun kembali pasar atau kios yang terbakar. Pedagang menyarankan pemerintah tidak perlu membangun kios sementara karena juga membutuhkan biaya. “Jadi, segera dibangun. Tidak usah permanen, pokoknya bisa dimanfaatkan. Kami sepakat agar sementara bisa menahan diri,” ujar dia.

Ihwal pembangunan kembali Pasar Besi, Penjabat (Pj) Wali Kota Tasikmalaya Cheka Virgowansyah mengatakan, pihaknya masih perlu menyusun penganggaran. “Ada BTT (anggaran Belanja tidak Terduga) juga, tapi itu juga harus melalui prosedur. Rencana pembangunan belum diputuskan. Kami masih pelajari faktor lain yang harus ditangani. Namun, masyarakat juga harus tetap bisa beraktivitas,” ujarnya.

Saat ini, Cheka mengatakan, pihaknya akan mendorong aparat kepolisian mempercepat penyelidikan kebakaran, sehingga garis polisi di area pasar bisa segera dibuka. Dengan begitu, pedagang dapat mulai memilah barang di kios. “Saya dorong terus kepolisian untuk mempercepat penyelidikan. Jadi, tidak sampai besok, sudah dibuka kembali,” kata dia.

Bahan evaluasi

Dilaporkan ada 151 kios yang terbakar. Berdasarkan informasi awal dari pihak kepolisian, kebakaran diduga dipicu api akibat korsleting listrik. Polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikannya. Cheka mengatakan, pemerintah masih menunggu hasil penyelidikan kepolisian terkait penyebab kebakaran di Pasar Besi. “Kalau memang hasil investigasi terkait dengan kelistrikan, kami akan evaluasi. Termasuk kami akan cek pasar yang lainnya supaya tidak terjadi hal serupa,” kata Cheka.

Kepala Polres (Kapolres) Tasikmalaya Kota AKBP Aszhari Kurniawan, melalui Kepala Polsek (Kapolsek) Mangkubumi Iptu Hartono, sebelumnya menyampaikan, ada seorang pedagang yang melihat kepulan asap dari salah satu kios pada Rabu, sekitar pukul 07.00 WIB. “Pedagang itu kemudian meminta pertolongan, kemudian mendobrak ruko (kios) tersebut. Namun, setelah dibuka, di dalam ruko tersebut sudah terbakar oleh api,” kata dia.

Sekitar sepuluh menit kemudian, api dilaporkan membakar kios dan menyebar ke lapak lainnya. Hartono mengatakan, berdasarkan pemeriksaan sementara, diduga api muncul akibat terjadinya korsleting listrik. Soal kelistrikan di pasar tersebut menjadi perhatian. “Faktanya dari setiap blok hanya ada satu kWh. Sedangkan tiap blok terdiri dari puluhan kios, sehingga dari tiap kios satu ke kios lain dilakukan sambungan paralel melalui kabel dan sangat rentan terjadi korsleting listrik,” ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement