Rabu 08 Feb 2023 05:15 WIB

Disdik dan Polda Jabar Pererat Kerja Sama Tangkal Radikalisme Hingga Geng Motor

Saat ini baru sekitar 30 persen yang sudah menjadi sekolah toleransi.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi
Foto: Istimewa
Kadisdik Jabar, Dedi Supandi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat terus mempererat sinergitas dengan kepolisian menangkal radikalisme di kalangan pelajar. Hal tersebut mengemuka setelah Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi bertemu dengan Kapolda Jabar, Suntana di Kantor Disdik Jabar, Jalan Dr Radjiman, Kota Bandung, Selasa (7/2/2023) 

Menurut Dedi Supandi, kolaborasi dengan kepolisian diharapkan akan kian banyak terwujud sekolah-sekolah toleransi. Yakni, baik sekolah negeri maupun swasta. Ke depan, kepolisian pun akan bersinergi dengan sekolah untuk menyampaikan praktik-praktik baik di berbagai momentum. 

Baca Juga

"Menjadi pembina upacara, terus ada latihan-latihan untuk ekstrakurikuler, dan lainnya," ujar Dedi Supandi.

Dedi Supandi mengatakan, dari 5.033 SMA/SMK/SLB di Jabar, saat ini baru sekitar 30 persen yang sudah menjadi sekolah toleransi. Disdik Jabar, akan terus mendorong kehadiran sekolah toleransi lainnya di Jabar.  

"Sekolah toleransi di Jabar baru 30 persennya dari 5.033 sekolah. Itu pun hanya beberapa sekolah negeri. Targetnya, diharapkan pada tahun 2023-2024 terus berjalan sampai 50 persen," katanya.

Terkait banyaknya pelaku geng motor dari kalangan pelajar, Dedi mengatakan, pihaknya sudah bekerjasama dengan pihak kepolisan. Yakni, lebih pada tindakan preventif.

"Makanya, tadi untuk pembinaan-pembinaan itu ada beberapa praktik baik yang nanti di level Polsek dengan Polres. Mereka juga akan komunikasi dengan level sekolah oleh pembinaan pada saat upacara dan kegiatan terutama di kegiatan mata pelajaran PPKN," katanya.

Selain itu, kata Dedi, pihaknya akan menggelar sejumlah kegiatan dengan tujuan memperkuat anti-radikalisme di lingkungan sekolah. "Nanti juga ada ceramah kebangsaan dengan Kesbangpol itu dilakukan untuk menangkal tadi angka radikalisme geng motor dan narkotika," katanya. 

Di tempat yang sama Kapolda Jabar Irjen Pol Suntana mengatakan, Disdik Jabar menjadi lembaga strategis untuk menyiapkan generasi muda dalam mempersiapkan masa depan. "Kami bicarakan beberapa program bagaimana mengembangkan dan mempunyai daya tahan terhadap bahaya radikalisme dan antikeberagaman," kata Suntana. 

Suntana memastikan, pihaknya mendukung penuh peran Disdik Jabar tersebut. Pihaknya, mendukung seperti penggunaan personel, fasilitas Polri, apapun untuk kebaikan dan sebagai dukungan untuk program Disdik.

Suntana mengharapkan, sinergisme ini bisa berdampak pada kondusifnya masyarakat melalui pelajar dalam menghadapi tahun pemilu.  "Kita di tahun pemilu (ingin) Jabar hade, kondusif, jangan sampai mudah diprovokasi, mudah mengumbar hate speech. Itu yang mau kita berikan (edukasi) kepada masyarakat dan anak-anak muda," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement