Ahad 05 Mar 2023 16:25 WIB

Jika Anies Jadi Presiden Terpilih, Paloh: Kita tak Mau Pembangunan Terhenti

Namun, butuh adanya perbaikan terhadap program pemerintahan sebelumnya.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.
Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak A
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan) memberikan keterangan pers usai menggelar pertemuan di DPP Partai Nasdem, Jakarta, Rabu (1/6/2022). Pertemuan yang berlangsung hampir lima jam tersebut salah satunya membahas mengenai kemajuan bangsa dan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh mengatakan bahwa program pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan sangat baik jika diteruskan oleh pemimpin selanjutnya. Hal itu menanggapi jika terpilihnya Anies Baswedan sebagai presiden terpilih untuk periode 2024-2029.

"Apakah akan meneruskan policy kebijakan yang sudah dijalankan oleh pemerintah pada saat ini? Sudah dijalankan oleh pemerintah saat ini? Tentu kalau bisa diteruskan akan sangat baik sekali. Kenapa alasan untuk tidak meneruskan? Kita tidak mau pembangunan harus terhenti," ujar Surya Paloh di kediaman Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, Kabupaten Bogor, Ahad (5/3).

Baca Juga

Kendati demikian, dia menyebut bahwa tidak ada satu program yang sempurna. Karena itu, butuh adanya perbaikan terhadap program pemerintahan sebelumnya dan hal tersebut merupakan hal yang lumrah dalam pergantian kepemimpinan.

"Ada upaya-upaya perbaikan, tapi meneruskan, saya pikir itu suatu hal yang amat sangat rasional. Kita tidak mau agar pembangunan jalannya pembangunan negeri kita ini harus terhenti karena tukarnya pergantian daripada pemimpin atau kepemimpinan nasional kita," ujar Surya Paloh.

"Tidak ada yang mau seperti itu, kecuali mereka yang barang kali berpikir dengan kepentingan-kepentingan yang tidak melihat suatu strategi yang jangka panjang, dan kepentingan lebih besar untuk membangun rasional inters kita," katanya.

Sebelumnya, bakal calon presiden (capres), Anies menjawab pertanyaan terkait pembangunan ibu kota negara (IKN) Nusantara jika ia terpilih sebagai presiden periode 2024-2029. Jelasnya, ia akan mengikuti peraturan perundangan-undangan yang ada, dalam hal ini Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.

"IKN ini bukan di level gagasan saja, IKN ini sudah menjadi undang-undang dan kita semua ketika dilantik untuk tugas apapun, itu sumpahnya melaksanakan undang-undang," ujar Anies di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3).

"Ini berbeda kalau kita membahas ini dua tahun yang lalu, pada saat itu masih gagasan, sehingga kita bicara pro dan cons," katanya.

Ditanya lebih lanjut, apakah dia akan menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) untuk membatalkan UU IKN jika terpilih sebagai presiden? Anies menjawab singkat. "Pada fase ini kita laksanakan undang-undangnya saja dulu," ujar Anies.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement