Ahad 12 Mar 2023 23:28 WIB

Enam Jenis Flora dan Fauna Jadi Kandidat Ikon Kabupaten Bekasi

Ada tiga jenis flora dan tiga fauna yang masuk kandidat ikon Kabupaten Bekasi.

Rep: Antara/ Red: Irfan Fitrat
Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Cikarang.
Foto: Dok Pemkab Bekasi
Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi di Cikarang.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, sudah memilih enam kandidat ikon daerah dari jenis flora dan fauna. Pemkab Bekasi membuka jajak pendapat untuk menentukan mana jenis flora dan fauna yang akan dijadikan ikon daerah.

Menurut Kepala Bidang Ekonomi dan Pembangunan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Kabupaten Bekasi Indra Wahyudi, sudah terpilih masing-masing tiga jenis flora dan fauna sebagai kandidat ikon daerah. “Melalui jajak pendapat, nanti akan dipilih masing-masing untuk menjadi ikon Kabupaten Bekasi,” ujar Indra, Sabtu (11/3/2023).

Indra menjelaskan, pemilihan enam kandidat ikon daerah itu melalui proses panjang yang dilakukan tim ahli. Berdasarkan hasil kajian yang dilakukan sejak dua tahun lalu mengenai kondisi lingkungan hidup, sejarah, dan faktor yang lain, kata dia, ada tiga jenis flora yang akhirnya terpilih menjadi kandidat ikon daerah.

Tiga jenis flora itu adalah bunga teratai, mangga dalban daram, dan buah alkesa. Menurut Indra, teratai masuk dalam kandidat, antara lain karena banyak ditemukan di wilayah Kabupaten Bekasi. Sementara mangga dalban daram sudah mendapat sertifikat dari Kementerian Pertanian sebagai varietas mangga khas Kabupaten Bekasi.

Adapun buah alkesa, yang sering disebut sawo belanda, dinilai sebagai jenis buah unik, yang banyak ditemukan di Kabupaten Bekasi. “Jadi, bentuknya kuning seperti sawo, tapi kalau dibuka rasanya seperti ubi jalar, ada kekhasan tersendiri,” ujar Indra.

Ihwal fauna, tiga jenis yang masuk kandidat ikon daerah adalah lutung jawa, burung blekok bluwek, dan betet. “Rata-rata fauna ini ada di wilayah utara, seperti lutung jawa di Muaragembong. Cuma di Muaragembong yang asli karena memang tinggal di mangrove,” kata Indra.

Ketua Tim Jajak Pendapat, Suriadi, menjelaskan, jajak pendapat pemilihan flora dan fauna untuk ikon daerah ini terbuka untuk warga dengan kartu tanda penduduk (KTP) Kabupaten Bekasi. Warga bisa mendatangi kantor kecamatan di daerah domisili untuk mendaftar mengikuti jajak pendapat ini.

“Target kami membuka jajak pendapat untuk diisi oleh masyarakat secara merata di seluruh kecamatan. Jajak pendapat ini sudah dibuka sejak Februari lalu dan masih berjalan hingga saat ini,” kata Suriadi.

Menurut Suriadi, sejauh ini ada sekitar 800 suara yang masuk dalam jajak pendapat pemilihan flora dan fauna ikon Kabupaten Bekasi. Ia berharap makin banyak warga Bekasi yang mengikuti jajak pendapat. “Segera menghubungi pihak kecamatan untuk turut serta. Semakin banyak yang turut serta, semakin baik,” ujar dia.

Indra mengatakan, pemilihan ikon daerah ini merupakan salah satu upaya Pemkab Bekasi untuk menjaga kelestarian flora dan fauna. “Jadi, minimal itu bagaimana flora dan fauna ini tidak punah,” ujar Indra.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement