Selasa 21 Mar 2023 20:07 WIB

Ajak Milenial Cintai Budaya Lokal, PMN Tampilkan Kreasi Seni Lengser dan Jaipong

Masuknya budaya asing harus diimbangi oleh kecintaan terhadap budaya lokal.

Di depan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, PMN menggelar kegiatan Penampilan Kreasi Seni Lengser dan Jaipong di Desa Sukamulya, Kecamatan Rancaekek.
Foto: Dok. Web
Di depan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, PMN menggelar kegiatan Penampilan Kreasi Seni Lengser dan Jaipong di Desa Sukamulya, Kecamatan Rancaekek.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia tidak hanya dikenal akan keindahan alamnya saja, terdapat keanekaragaman budaya dan peninggalan sejarah yang diakui dunia. Indonesia memiliki sekitar 742 bahasa atau dialek dan terdiri atas berbagai suku bangsa dan sub suku bangsa yang jumlahnya mencapai 478 suku bangsa. Tentunya ini merupakan keunikan tersendiri yang tidak dimiliki bangsa lain.

Atas dasar tersebut, Pemuda Mahasiswa Nusantara (PMN) kembali berkreasi. Di depan warga Kabupaten Bandung, Jawa Barat, PMN menggelar kegiatan Penampilan Kreasi Seni Lengser dan Jaipong di Desa Sukamulya, Kecamatan Rancaekek. 

Baca Juga

Koordinator PMN wilayah Jawa Barat, Marsus Albar menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan upaya mereka untuk merangkul generasi muda agar tetap peduli terhadap seni dan budaya nusantara, khususnya yang ada di Jawa Barat.

"Kami mengajak para generasi muda melalui karang taruna Desa Sukamulya untuk terus melestarikan dan mencintai seni dan budaya khas Jawa Barat," kata Marsus seperti dilansir pada Selasa (21/3/2023). 

Terlebih, lanjut Marsus, seiring dengan perkembangan waktu dan pesatnya teknologi informasi membuat perhatian para pemuda terhadap seni budaya asli milik Indonesia kini mulai tenggelam. Selain itu, Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Jawa Barat berada di urutan ke 20 dari 34 provinsi di Indonesia tahun 2019.

"Pemuda saat ini kan melekat dengan teknologi dan penggunaan gawai. Hal tersebut juga tentu ada dampak positifnya, tetapi kami mengajak para pemuda untuk memanfaatkan kemajuan teknologi tersebut dengan ikut serta terlibat dalam mendorong eksistensi seni budaya sebagai identitas bangsa Indonesia," lanjut Marsus.

Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu mendorong minat dan ketertarikan pemuda pada kesenian khas Jawa Barat, terutama dalam meningkatkan kembali IPP Jawa Barat yang kian merosot.

"IPP Jawa Barat yang rendah menjadi pelecut kami untuk terus melakukan program-program pemberdayaan kepada para pemuda, seperti pemberian edukasi dan literasi melalui kegiatan seminar maupun pentas seni seperti ini," ungkapnya.

Ketua Karang Taruna Desa Sukamulya, Evi Indriani mengatakan banyak persoalan yang dihadapi oleh pemuda di Jawa Barat, diantaranya angka putus sekolah, angka harapan hidup dan angka partisipasi pemuda dalam pembangunan. Untuk itu, Marsus berkomitmen untuk mendukung setia program kepemudaan yang lebih baik.

"Semoga dengan kehadiran PMN di Jawa Barat bisa makin menjawab tantangan yang ada dengan program yang makin baik dan inovatif," jawab Evi.

"Selain itu, saya juga mengucapkan terima kasih banyak atas kegiatan dan bantuannya kepada PMN Jawa Barat. Silaturahmi yang sangat baik dan semoga kami PMN bisa melalukan pendampingan yang berkelanjutam untuk kemajuan karang taruna di desa kami," kata dia menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement