REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, tengah berupaya menangani tumpukan sampah momen libur Lebaran di 55 tempat pembuangan sementara (TPS). Mengantisipasi sampah terus menumpuk di TPS, Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mewacanakan tempat pembuangan akhir (TPA) darurat.
Pasalnya, Ema menyebut, ada kendala di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, sehingga menghambat pengangkutan sampah dari TPS di wilayah Kota Bandung. Berdasarkan hasil inventarisasi, kata dia, persoalan sampah yang menumpuk terjadi di 55 dari 135 TPS di Kota Bandung.
Sebagai solusi sementara ini, Ema mengatakan, pemkot mengkaji TPA darurat. “Kita upayakan sementara beberapa lahan milik Pemkot Bandung, seperti di Cicabe, untuk menampung sementara (sampah),” kata Ema di Kota Bandung, Jumat (28/4/2023).
Jika TPA darurat direalisasikan, Ema berharap kerja sama pihak terkait, termasuk masyarakat. Selain mengkaji TPA darurat, diwacanakan pola substitusi TPS yang sampahnya sudah menumpuk.
“Kita juga lakukan pola substitusi di TPS yang overload. Misal, dari TPS Cibeunying ke Babakan Siliwangi. Begitu TPA sudah memungkinkan, kita angkut ke TPA. Sementara begitu polanya,” kata Ema.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung sebelumnya menyampaikan ada sekitar 700 ton sampah akumulasi masa libur Lebaran yang menumpuk di 55 TPS. DLH akan mengatur pengangkutan sampah yang menumpuk itu, dengan perkiraan membutuhkan waktu sekitar 20 hari.
Ema mengharapkan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa segera menangani kendala di TPA Sarimukti agar pengangkutan sampah bisa berjalan normal kembali. TPA Sarimukti selama ini menampung sampah dari sejumlah kota/kabupaten di wilayah Bandung Raya.
“Makanya saya mengulang memohon dengan segala hormat, karena ini otoritas pemerintah provinsi, itu secepatnya dipulihkan, supaya kami bisa membuang sampah secara normal, baik volumenya, ritasenya,” kata Ema.
Ema pun berharap volume sampah yang diangkut ke TPA bisa ditekan. Masyarakat diajak untuk mengolah sampah. Menurut Ema, upaya TPS-3R (reduce, reuse, recycle) di RW 12 Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, bisa ditiru, di mana pengolahan sampah bisa dilakukan secara mandiri.