Rabu 03 May 2023 08:47 WIB

TPA Cicabe Hanya Sementara, Warga Bandung Diminta Olah Sampah

TPA darurat di Cicabe akan menampung sampah dari TPS di wilayah timur Bandung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Irfan Fitrat
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna.
Foto: Republika/Dea Alvi Soraya
Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, mengaktifkan lahan di Cicabe, Kelurahan Jatihandap, Kecamatan Mandalajati, menjadi tempat pembuangan akhir (TPA) darurat. TPA darurat ini disebut sebagai salah satu solusi persoalan penumpukan sampah di sejumlah tempat penampungan sementara (TPS).

Sebelumnya Pemkot Bandung mengabarkan terjadi penumpukan sampah di sejumlah TPS yang merupakan akumulasi momen Lebaran. Penumpukan sampah dilaporkan terjadi lantaran adanya kendala di TPA Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat.

Baca Juga

Lahan TPA darurat di Cicabe luasnya disebut sekitar 3,9 hektare, yang dapat menampung ratusan ton sampah. Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, TPA darurat ini akan diprioritaskan untuk menampung sampah dari TPS di wilayah timur Bandung. 

“Ini nanti kita prioritaskan ke Cicabe karena radiusnya dekat. Kalau yang di barat kita tetap ke Sarimukti,” kata Ema di Balai Kota Bandung, Selasa (2/5/2023).

Ema memastikan lahan di Cicabe hanya digunakan sementara untuk TPA darurat. Ia mengatakan, TPA darurat akan digunakan sampai pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti kembali normal. Untuk itu, ia berharap masyarakat sekitar TPA darurat di Cicabe dapat memaklumi.

“Ini sementara. Kalau sudah normal, dikembalikan ya, dibersihkan lagi. Kami akan bertanggung jawab. Saya sadar tidak ada masyarakat satu pun yang ingin didatangi sampah,” ujar Ema.

Di sisi lain, Ema berharap warga Kota Bandung dapat membantu upaya untuk menekan volume sampah yang diangkut ke TPA. Warga diharapkan dapat memilah dan mengolah sampah.

“Kita ingin masyarakat sama-sama empati kondisi ini. Kalau ada lahan, sok selesaikan (sampah) di rumah tangga masing masing karena sedang darurat,” kata Ema.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement