Selasa 30 May 2023 05:40 WIB

Pemprov Dorong BUMD Komitmen Terapkan Good Corporate Governance

Penerapan GCG berkorelasi kuat pada kinerja perusahaan. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja (kanan batik) bersama Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (MUJ) Begin Troys (tengah) menunjukkan piagam Komitmen Terapkan Good Corporate Governance.
Foto: Istimewa
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja (kanan batik) bersama Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (MUJ) Begin Troys (tengah) menunjukkan piagam Komitmen Terapkan Good Corporate Governance.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus mendorong BUMD untuk mengimplementasikan prinsip Good Corporate Governance (GCG) atau tata Kelola perusahaan yang baik. Semangat penerapan GCG digaungkan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, dan Kepala Biro BUMD, Investasi, dan Administrasi Pembangunan (BIA) Setda Jabar Lusi Lesminingwati dalam Kick off Meeting serta komitmen bersama penerapan Good Coorporate Governance (GCG) BUMD Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, akhir pekan lalu.

Komitmen tersebut, ditandai dengan Penandatanganan jajaran Komisaris dan Direksi Badan Usaha Milik Daerah yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dari MUJ, Komisaris Utama Faisal Rahadian dan Direktur Utama Begin Troys menghadiri penandatanganan dan menerima arahan langsung.

Setiawan menilai, penerapan GCG berkorelasi kuat pada kinerja perusahaan. Dengan diterapkannya prinsip- prinsip GCG yang meliputi transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kesetaraan, dan kewajaran, diharapkan BUMD dapat mencapai pertumbuhan berkelanjutan. 

"Karena tentu saja GCG ini berimplikasi pada peningkatan efektifitas dan efisiensi BUMD di Jawa Barat," katanya.

Setiawan mengatakan, penerapan prinsip- prinsip GCG juga sebagai wujud tanggung jawab perusahaan kepada pemegang saham. Apalagi, pada umumnya Pemerintah Daerah merupakan pemegang saham mayoritas di BUMD. Sehingga BUMD harus menunjukan kredibilitas yang baik, untuk meningkatkan kepercayaan investor. 

"Di sinilah penerapan GCG menjadi penting. Mau tidak mau ini salah satu upaya kita kalau kita ingin lari lagi ni Jawa Barat," katanya.

Setiawan juga menyebut, kemajuan BUMD sangat strategis, apalagi BUMD punya peran penting bagi Pemerintah Daerah. Antara lain sebagai pendorong pembangunan daerah, perintis sektor usaha yang belum diminati swasta, pelaksana pelayanan publik. 

"Selain itu BUMD juga berperan sebagai penyeimbang kekuatan pasar dan turut membantu pengembangan UKM. Tak kalah penting BUMD juga punya peranan dalam penerimaan daerah," ucap Setiawan.

Tak cukup itu, BUMD diharapkan Setiawan juga dapat menata Sumber Daya Manusia seiring dengan implementasi GCG ini. Apalagi saat ini generasi muda X, Y, dan Z yang karakternya dinamis, dan digital native, namun rawan "insecure" yang kini mulai memegang kendali. 

Maka itu, Setiawan memberi arahan agar BUMD di Jabar mempersiapkan penggunaan manajemen talenta khusunya BOD dan BOC. Selanjutnya, BUMD diupayakan untuk dapat meminimalisasi operasional cost dan maksimalisasi penggunaan aset BUMD.

"Juga penting mengaktifkan Forum BUMD, khususnya bagi komisaris dan direksi," ujarnya.

Menurut Direktur Utama PT Migas Utama Jabar (MUJ) Begin Troys, pihaknya akan terus memantapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam menjalankan lini bisnisnya. Pihaknya percaya penerapan prinsip GCG yang terjaga akan memberikan dampak positif terhadap perbaikan kualitas dan membentuk karakter Perseroan.

Sehingga,  perusahaan bisa lebih adaptif untuk menghadapi tantangan dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat, melalui lini bisnis MUJ yang kini bergerak di bidang sumber daya energi dan mineral.

“Karena MUJ ini Perseroan dibidang ESDM yang membutuhkan mitra dan investor serta jaringan yang kuat. Sehingga profil perusahaan yang baik akan membuat para investor percaya untuk bisa melakukan kerja sama,” kata Begin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement