Kamis 31 Aug 2023 14:13 WIB

DPRD Jabar Nilai Provins Masih Memiliki Masalah Terkait Jalan Arteri

Provinsi Jabar memiliki jalan arteri yang panjangnya 2.362 km.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra H Daddy Rohanady
Foto: Istimewa
Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari Fraksi Gerindra H Daddy Rohanady

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selain banyak pembangunan jalan tol yang belum rampung, Provinsi Jabar dinilai masih memiliki masalah terkait jalan arteri. Anggota Komisi IV DPRD Jabar Daddy Rohanady mengatakan, Provinsi Jabar memiliki jalan arteri yang panjangnya 2.362 km.

"Sayangnya, lebih dari 50 persen dari total jalan sepanjang itu sudah habis umur rencana teknisnya," ujar Daddy, Kamis (31/8/2023).

Selama ini, kata Daddy, yang dilakukan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang mayoritas adalah pemeliharaan berkala. Memang ada sebagian ruas jalan yang direkonstruksi, tetapi masih saat sedikit. 

"Padahal, langkah pemeliharaan tersebut hanya akan merawat dan memperpanjang umur kemantapan jalan selama 4-5 tahun saja," katanya.

Artinya, kata dia, masih ada pula pekerjaan yang harus dilakukan terkait kondisi jalan milik provinsi tersebut.

Terkait pembangunan infrastruktur, kata dia, banyak pihak yanh masih mempersoalkan ketimpangan pembangunan Jabar Utara dan jabar Selatan. Sebenarnya sudah ada salah satu solusi tentang hal itu. 

"Kan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2021 mengenai Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan pada tanggal 9 September 2021 lalu," paparnya.

Di dalam lampiran Perpres ini, kata dia, terdapat sejumlah program dan proyek untuk pembangunan Provinsi Jawa Barat, baik di wilayah utara maupun di wilayah selatan. 

"Mungkin ada hal yang spesifik dalam Perpres tersebut, yakni pengembangan Wilayah Segitiga Rebana," katanya.

Daddy mengaku, pembangunan infrastruktur ada juga yang hanya melihat sisi bahwa pembangunan tersebut menggerus lahan produktif tanpa menghasilkan sesuatu yang nilainya atau kepentingannya jauh lebih besar. Bahkan, kerap berdebat soal manfaat tersebut. Hal itu mungkin ada benarnya, tetapi tidak seratus persen benar.

"Oleh karena itu, sekali lagi, setiap kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan semestinya dilandasi pertimbangan yang benar-benar matang. Infrastuktur Jabar sendiri kan sebenarnya terbilang cukup lengkap," katanya.

Jabar, kata dia, memiliki banyak ruas jalan tol yang melingkari wilayah Jabar. Jaringan jalan tol yang ada, hampir menghubungkan seluruh wilayah Jabar. Walaupun, memang masih ada beberapa bagian yang tersisa. 

"Misalnya menyambungkan sebagian sisi selatan bagian barat dan sisi timur bagian selatan ke arah Kota Bandung. Intinya, masih dibutuhkan penyambung sisi tengah-selatan Jabar," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement