Senin 09 Oct 2023 16:09 WIB

Cerita Warga Soal Makam Tua Menempel Dinding Rumah di Gang Kota Bandung

Pada batu nisan makam itu tertulis “Iboe Idjah”.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Irfan Fitrat
Kondisi makam bertuliskan Iboe Idjah yang menempel dinding rumah warga di gang kawasan Linggawastu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/10/2023).
Foto: Republika/ M Fauzi Ridwan
Kondisi makam bertuliskan Iboe Idjah yang menempel dinding rumah warga di gang kawasan Linggawastu, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (9/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Sebuah makam tampak menempel pada bagian samping belakang bangunan rumah warga di gang sempit kawasan Linggawastu RT 03/RW 16 Kota Bandung, Jawa Barat. Pada batu nisan makam itu tertulis “Iboe Idjah”.

Keberadaan makam yang menempel dengan dinding rumah itu sempat viral di media sosial. Banyak warganet yang heran. Makam tersebut berada di permukiman padat penduduk. Di sekelilingnya ada bangunan rumah, juga warung. Gang tempat makam itu masih sering dilintasi warga, baik pejalan kaki maupun pengendara motor.

Baca Juga

Menurut tokoh masyarakat setempat, yang juga mantan ketua rukun warga (RW), Aceng Sutisna, makam Iboe Idjah itu sudah ada sejak puluhan tahun lalu. “Di wilayah ini ada makam beberapa sekarang. Nah, yang Bu Ijah ada keluarganya (ahli waris). Yang lain mah enggak ada keluarganya,” ujar dia, saat ditemui di lokasi, Senin (9/10/2023).

Sepengetahuan Aceng, puluhan tahun lalu daerah tempat tinggalnya ini merupakan tanah kosong. Tidak ada rumah warga. “Dulu enggak ada pemukiman. Di sini mah paling pohon tinggi dan alang-alang,” kata dia.

Berdasarkan kabar yang didapatnya, menurut Aceng, puluhan tahun lalu ada wabah penyakit, sehingga kemudian tanah kosong itu menjadi area permakaman. Ia menyebut almarhum Iboe Idjah masih memiliki hubungan dengan tuan tanah di wilayah tersebut pada masa lalu.

Aceng mengatakan, makam Iboe Idjah itu sempat akan dipindahkan. Menurut dia, pemilik rumah di samping makam sudah memberikan uang kepada ahli waris. Namun, pemindahan makam masih belum terealisasi hingga kini.

“Sudah dikasih biaya, tapi sampai sekarang belum dipindah. Mungkin karena banyak keluarganya, mungkin ada yang ngizinin atau enggak,” kata Aceng.

Menurut Aceng, setiap hari raya, biasanya masih ada ahli waris atau keluarga yang berziarah ke makam tersebut. “Hari raya suka ada yang ke sini,” ujarnya.

Aceng menyebut banyak warga dari luar yang merasa aneh dengan keberadaan makam yang menempel dengan dinding rumah warga itu. Namun, untuk warga setempat, kata dia, sudah terbiasa. Menurut dia, warga setempat tidak terganggu dengan keberadaan makam tua itu. "Enggak mengganggu aktivitas warga," kata dia.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement