Senin 09 Oct 2023 23:53 WIB

Mulai Turun Hujan, Sekda Sukabumi Ingatkan Kewaspadaan Bencana

Jajaran Pemkot Sukabumi diminta siaga potensi bencana saat musim hujan.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Pohon tumbang.
Foto: Dok. Republika
(ILUSTRASI) Pohon tumbang.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Belakangan ini sudah turun hujan di wilayah Kota Sukabumi, Jawa Barat. Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi diminta mewaspadai potensi bencana saat musim hujan.

“Saya mengingatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana alam karena mulai masuknya musim hujan dalam beberapa hari terakhir,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada, saat memimpin apel pagi di lingkungan Sekretariat Daerah Kota Sukabumi, Senin (9/10/2023).

Baca Juga

Dida meminta jajaran Pemkot Sukabumi, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), juga aparat kewilayahan, untuk melakukan edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat. “Antisipasi curah hujan tinggi, harus diwaspadai,” kata Dida. 

Jajaran pemkot dan aparat kewilayahan juga diminta siap siaga memberikan bantuan kepada masyarakat. Khususnya bagi masyarakat di daerah rawan bencana.

Pada Jumat (6/10/2023) petang, dilaporkan hujan deras yang disertai angin kencang melanda sejumlah wilayah Kota Sukabumi.

Berdasarkan informasi BPBD Kota Sukabumi, saat itu ada saluran irigasi jebol, yang berdampak terhadap lingkungan Pondok Pesantren Assirojul Munir di Kelurahan Sriwedari, Kecamatan Gunungpuyuh. “Akibat debit air meningkat, akhirnya saluran irigasi jebol,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taupik.

Selain itu, dilaporkan terjadi kerusakan kanopi Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kota Sukabumi akibat terjangan angin kencang. BPBD juga menerima laporan pohon tumbang di wilayah RW 09 Kecamatan Baros, serta rumah yang plafonnya ambruk. Tidak ada korban jiwa maupun korban terluka akibat kejadian bencana tersebut.

Novian mengimbau masyarakat selalu mewaspadai potensi bencana, termasuk nanti saat masuk musim hujan. Terlebih bagi warga di daerah rawan, seperti yang mempunyai rumah di bantaran sungai atau berdekatan dengan tebing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement