Ahad 17 Dec 2023 17:42 WIB

Ribuan Ulat Serang Jalan dan Permukiman, Aktivitas Warga Terganggu

Serangan ulat hitam itu juga sudah mulai masuk ke sejumlah rumah warga.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Ribuan ulat menyerang ruas jalan utama di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Ahad (17/12/2023).
Foto: Dok Republika
Ribuan ulat menyerang ruas jalan utama di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Ahad (17/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Ribuan ulat menyerang ruas jalan utama di Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon. Kondisi itu membuat aktivitas warga menjadi terganggu.

Berdasarkan pantauan, ribuan ulat itu bergelantungan di jalan utama Dusun Plaosan. Ulat-ulat yang berwarna hitam itu terlihat bersarang di pohon jati yang ada di pinggir ruas jalan. Tak jarang, ulat-ulat yang bergelantungan itu jauh dan menimpa pengendara maupun kendaraan yang melintas.

Kepala Dusun Plaosan, Abas Riadi, mengatakan, serangan ribuan ulat hitam itu terjadi sejak Jumat (15/12/2023). Dia mengakui, kondisi tersebut bisa terjadi setiap tahun saat musim hujan tiba.

‘’(Serangan ulat) ini sudah sejak tiga hari terakhir ini. Biasanya memang setiap tahun ketika mulai musim hujan, bakal ada serangan ulat seperti ini,’’ ujar Abas  saat ditemui di lokasi, Ahad (17/12/2023).

Abas mengatakan, kehadiran ribuan ulat tersebut membuat aktivitas warga sehari-hari menjadi terganggu. Pasalnya, ruas jalan tersebut merupakan jalan utama menuju dan ke Dusun Plaosan.

‘’Ya (kehadiran ulat) di sepanjang jalan ini. Ini jalan utama dari Plaosan ke Cirebon Girang, jadi warga pada ketakutan karena pasti lewat sini. Pokoknya aktivitas warga jadi terganggu,’’ kata Abas.

Abas menambahkan, jika warga tidak mau melewati ruas jalan tersebut demi menghindari ulat, maka harus memutar jalan dengan jarak yang lebih jauh. Yakni melewati daerah Ciperna, yang jaraknya lebih jauh sekitar tiga kilometer.

Tak hanya ruas jalan utama, serangan ulat hitam itu juga sudah mulai masuk ke sejumlah rumah warga. Kondisi itu membuat warga semakin khawatir karena  jumlah ulat yang menyerang semakin banyak. 

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement