Rabu 21 Feb 2024 19:48 WIB

Sejumlah Warga Alami Luka Akibat Puting Beliung di Rancaekek Bandung

Terdapat delapan hingga sembilan korban yang mengalami luka-luka.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Angin puting beliung berukuran besar muncul di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian Kabupaten Sumedang, Rabu (21/2/2024).
Foto: Republika
Angin puting beliung berukuran besar muncul di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian Kabupaten Sumedang, Rabu (21/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Sejumlah warga menjadi korban angin puting beliung di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian wilayah Sumedang, Rabu (21/2/2024) sore. Mereka diduga mengalami luka akibat benda-benda yang terbawa oleh angin puting beliung.

Informasi yang dihimpun, terdapat delapan hingga sembilan korban yang mengalami luka-luka. Mereka dilarikan ke Rumah Sakit Kesehatan Kerja Provinsi Jawa Barat di Rancaekek.

Baca Juga

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Yuli Irnawati mengatakan, petugas kesehatan di lapangan masih melakukan pendataan. Beberapa korban sudah ada yang dilarikan ke rumah sakit sekitar. "Tim kami masih mendata pak, karena ada yang sudah di rumah sakit sekitar," ujar Yuli saat dikonfirmasi, Rabu (21/2/2024) malam.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan petugas masih melakukan pendataan di lapangan. "Masih dikonfirmasi," kata dia.

Sebelumnya, Rekaman video yang memperlihatkan angin puting beliung berukuran besar muncul di wilayah Rancaekek, Kabupaten Bandung dan sebagian Kabupaten Sumedang, Rabu (21/2/2024). Angin puting beliung memporakporandakan sejumlah bangunan, pohon dan kendaraan.

Seperti dilihat pada video yang beredar, angin puting beliung menyebabkan sejumlah bangunan rusak. Termasuk merobohkan pohon dan menimpa sebuah mobil.

Beberapa sepeda motor pun ikut terjatuh akibat terkena dampak dari angin puting beliung. Informasi yang dihimpun, akses jalan kendaraan di Jalan Raya Bandung-Garut mengalami kepadatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement