Senin 29 Apr 2024 19:13 WIB

Pj Gubernur Bey Minta PVMBG Segera Terjunkan Tim ke Lokasi Tanah Bergerak Cianjur

Tanah bergerak Cianjur menyebabkan 65 kepala keluarga berada di pengungsian.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin meninjau langsung lokasi tanah bergerak di Cianjur
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin meninjau langsung lokasi tanah bergerak di Cianjur

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Tanah bergerak di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur menyebabkan 65 kepala keluarga berada di pengungsian. Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Triadi Machmudin pun, meninjau langsung lokasi tanah bergerak tersebut.

Bey meminta, Badan Geologi, PVMBG dan Pemkab Cianjur untuk segera melakukan assesment di lokasi kejadian tanah bergerak tersebut. Menurutnya sejak semalam, sudah meminta Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan untuk segera menerjunkan tim assesment ke lokasi.

Baca Juga

"Saya minta untuk segera diassement, apakah (lokasi) ini masuk zona merah dan kita harus melakukan relokasi? Jangan sampai masyarakat tidak diberi kepastian bagaimana mereka ke depan," ujar Bey Senin (29/4/2024).

Bey yang menemui warga di tempat pengungsian mengaku mendapat keluhan dari warga yang saat ini meninggalkan kediaman mereka karena kejadian tanah bergerak masih berlangsung. "Masyarakat menyampaikan memang tanah masih suka bergerak, terima kasih pada masyarakat dengan sadar mereka sudah mengungsi," katanya.

Menurutnya keselamatan warga di lokasi kejadian harus menjadi dasar Bupati Cianjur dan jajarannya untuk bergerak cepat memberikan kepastian relokasi. "Ke depan mereka bagaimana? Tadi ada yang bekerja, ada yang masih sekolah, jangan sampai mereka terlalu lama di pengungsian," katanya.

PVMBG, Badan Geologi, BMKG dan BPBD Cianjur diminta untuk bersama-sama melakukan assesment secepatnya, karena dalam penilaian Bey, masyarakat terdampak harus segera direlokasi. "Semuanya harus bersama-sama, saya minta segera secepatnya. Secara kasat mata ini dirasakan bergerak terus, jadi tidak mungkin lagi tinggal di sini, harus relokasi," katanya.

Pemprov Jabar sendiri dalam masa transisi sebelum adanya keputusan relokasi ini sudah menyiapkan dapur umum dan keperluan MCK bagi para warga. Pihaknya mengakui membangun rumah di lokasi relokasi tidak bisa segera mengingat lahan masih harus dicari.

"Kita upayakan maksimal secepatnya. Tadi 65 KK itu pasti harus relokasi, saya minta ke Bupati, saya minta Badan Geologi secepatnya kesini untuk melakukan assesment," katanya.

Bey sendiri mengunjungi lokasi tanah bergerak dan berdialog dengan warga hanya didampingi Camat Bojong Picung Azis Muslim dan jajarannya. Menurutnya, meski kasus tanah bergerak di Kampung Sukajadi, Desa Jatisari sudah terjadi sejak Kamis (25/4/2024) malam dan kembali terjadi pada Sabtu (27/4/2024) namun sejauh ini baru pihaknya yang mengunjungi lokasi. 

Camat Bojongpicung Azis Muslim mengatakan pihaknya berharap kedatangan Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin bisa mempercepat upaya tim dari Badan Geologi dan PVMBG segera melakukan kajian dan analisa tanah bergerak di Kampung Sukajadi. 

"Kita berharap secepatnya ada analisa dan kajian, agar kami bisa menyampaikan ke masyarakat terkait status tanahnya. Kalau masih layak ditempati, kita akan ajak masyarakat untuk berbenah membereskan material rumah yang rusak, diperbaki mandiri, juga menutup akses air yang muncul dari retakan tanah," katanya.

Jika keputusannya masyarakat harus relokasi, Azis memastikan pihaknya akan segera melakukan tahapan-tahapan relokasi seperti mencari lahan pengganti. Sementara untuk jangka pendek, pihaknya sesuai perintah Pj Gubernur langsung mendirikan dapur umum di balai desa Jatisari.

"Selanjutnya kita mau pilah dulu, karena sebagian warga yang masih di rumah-rumah, kita akan pisahkan, yang mau di tenda ataupun di aula desa. Tadi kami dengan BPBD dan Dinas Sosial Cianjur berembuk dapur umum lebih mudah dipusatkan di desa, ada 65 KK," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement