REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Sebanyak 42 unit Rumah Potong Hewan (RPH) di 27 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Barat (Jabar), dipastikan sudah siap untuk menyembelih kurban pada saat Idul Adha pekan depan. Menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana, semua sumber daya manusia (SDM) termasuk tukang potong dipastikan dapat memenuhi kebutuhan.
"Total RPH se Jawa Barat ada 42 unit dan berdasarkan laporan, semuanya siap untuk menyembelih hewan kurban," ujar Arifin, Kamis (13/6/2024).
Arifin mengatakan, saat ini banyak hewan kurban yang tidak layak turut dijual di beberapa wilayah di Jabar. Hal ini, disebabkan usia hewan yang masih belum cukup hingga terjadi beberapa kecacatan, seperti pincang dan lainnya. "Ada aja hewan yang tidak layak jual di berbagai tempat penjualan/penyalur hewan kurban, dan alasannya juga bervariasi, kurang umur, kurus, pincang, sakit," katanya.
Namun, Arifin memastikan hal itu langsung ditangani oleh pemerintah kabupaten dan kota dan dipastikan tidak layak untuk dibeli masyarakat. Apalagi, nantinya disembelih untuk kurban. Untuk total jumlah hewan yang tidak layak jual sendiri kini masih dalam pendataan. "Untuk total hewan tidak layak potong untuk kurban ini masih dalam pendataan di kabupaten dan kota," katanya.
Sebelumnya, kebutuhan hewan kurban Jabar tahun ini dipastikan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Arifin mengatakan, peningkatan kebutuhan hewan kurban pada 2024 ini mencapai sekitar 12 - 15 persen atau 350 ribu ekor.
"2023 naik signifikan hampir 40 persen lebih 316 ribu ekor. Kemungkinan tahun ini ada peningkatan sampai 12 persen. Karena ekonomi sudah baik penyakit hewan terkendali insyaallah sekitar 350 ribuan ekor," kata Arifin.
Arifin menambahkan, pada tahun ini penyakit yang sering menyerang hewan ternak khusunya kurban seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan lato-lato atau LSD, sudah dinyatakan terkendali dan tidak ditemukan kembali.
"Sehingga untuk hewan kurban tahun ini sudah terkendali dan aman. Karena semua hewan (ternak) yang masuk ke Jawa Barat itu harus dikarantina terlebih dahulu. Jadi mereka (hewan ternak) sudah divaksin, pengobatan. Jadi insyaallah aman," katanya.