Kamis 18 Jul 2024 08:23 WIB

Pj Gubernur Jabar akan Kembangkan Satpel Konservasi Perairan Daratan Wanayasa jadi BLUD

BLUD, jika berhasil akan direplikasi dan diterapkan di satpel lainnya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau Satuan Pelaksana Konservasi Perairan Umum Daratan Wanayasa Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar di Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/7/2024).
Foto: Biro Adpim Jabar
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin meninjau Satuan Pelaksana Konservasi Perairan Umum Daratan Wanayasa Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jabar di Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Penjabat Gubernur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin meninjau Satuan Pelaksana Konservasi Perairan Umum Daratan Wanayasa DKP Jabar di Desa Nagrog, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/7/2024).

Pada kesempatan itu, Bey mengapresiasi dan menyambut baik capaian produksi ikan DKP Jabar dengan hasil panen 2 juta ekor tahun 2024 ini. Menurutnya, balai konservasi itu akan lebih bermanfaat untuk masyarakat dan bisa dikembangkan sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

Baca Juga

‘’Saya sangat menyambut baik dan potensinya bagus menghasilkan dua juta ekor tahun 2024. Ini sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dibagikan secara gratis dan saya ingin dikembangkan menjadi BLUD karena potensinya sangat besar dan kita akan menjajaki untuk menjadi BLUD kedepan,’’ ujar Bey, didampingi Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jabar, Hermansyah Manap.

Mengenai rencana pengembangan itu, Bey menjelaskan, terlebih dulu akan dilakukan kajian, satu satpel unggulan dibawah naungan DKP Jabar akan dijadikan BLUD. Jika berhasil, akan direplikasi dan diterapkan di satpel lainnya.

Selain Satpel Konservasi Wanayasa yang diharapkan dapat dikembangkan menjadi BLUD, Bey berharap sarana dan prasarana yang ada saat ini diperbaiki dan dilakukan perawatan. ‘’Harapan lain, saya minta tahun depan ada perbaikan-perbaikan yang memang perlu perawatan. Ada beberapa ruangan yang perlu perbaikan dan perawatan,’’ katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jabar, Hermansyah Manap, menjelaskan, satuan pelaksana konservasi itu pada awalnya merupakan balai pemacu stok ikan nila skala nasional satu-satunya di Jabar.

Sebagai pusat pengembangan nila dan ikan emas, di wilayah konservasi itulah disiapkan benih-benih unggul dan calon induk yang akan dibagikan ke seluruh kabupaten/kota. ‘’Jadi, ini menjadi pusat pengembangan nila dan ikan emas. Selama ini memang kita menyiapkan benih-benih unggul kemudian calon-calon induk kita bagikan kepada kabupaten kota dan kelompok-kelompok unit pembenihan rakyat (UPR) sehingga di sekitar sini banyak UPR, terutama untuk nila dan ikan emas,’’ ujar Hermansyah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement