Selasa 06 Aug 2024 16:47 WIB

Periksa Teman Siswa SD yang Meninggal di Sekolah, Polisi Libatkan Dinsos dan Psikolog

Kematian korban pun viral di media sosial dan ramai disebut akibat perundungan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (5/8/2024). Di sekolah itu, seorang siswa ambruk saat jam istirahat sekolah dan dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Indramayu.
Foto: Dok Republika
Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, Senin (5/8/2024). Di sekolah itu, seorang siswa ambruk saat jam istirahat sekolah dan dinyatakan meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Indramayu.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU--Jajaran Satreskrim Polres Indramayu telah meminta keterangan dari puluhan saksi, terkait meninggalnya siswa SDN 3 Amis, Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, WD (10).

Bocah kelas tiga SDN 3 Amis itu diketahui ambruk saat jam istirahat sekolah, di sekolahannya, pada Kamis (1/8/2024) sekitar pukul 11.10 WIB. Setelah sempat diberikan pertolongan medis di Puskesmas setempat, bocah tersebut meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju RSUD Indramayu.

Baca Juga

Kematian korban pun viral di media sosial dan ramai disebut akibat korban perundungan teman sekolahnya. Namun, polisi meminta semua pihak bersabar menunggu hasil autopsi dan mempercayakan penanganan kasus itu sepenuhnya kepada mereka.

Kapolres Indramayu, AKBP Ari Setyawan Wibowo melalui Kasat Reskrim AKP Hillal Adi Imawan menjelaskan, ada 28 saksi yang telah dimintai keterangan dalam kasus tersebut. Mereka berasal dari keluarga korban maupun guru dan sejumlah siswa SDN 3 Amis. Adapula dari pihak Puskesmas, baik dokter, perawat, sopir ambulans serta dokter RSUD Indramayu.

Khusus untuk pemeriksaan teman korban sesama siswa di SDN 3 Amis, Hillal mengakui, hal itu dilaksanakan secara hati-hati. Pasalnya, mereka masih tergolong dibawah umur. ‘’Siswa-siswa itu kan gak sama kayak orang dewasa. Kita juga ada teknis sendiri (dalam memeriksa anak-anak),’’ kata Hillal.

Hillal memastikan, dalam pemeriksaan terhadap para siswa tersebut, disertai dengan pendampingan dari Dinas Sosial Kabupaten Indramayu. Hal itu bahkan suatu kewajiban dalam pemeriksaan terhadap anak-anak dibawah umur. ‘’Kita harus memberikan rasa nyaman kepada siswa,’’ kata Hillal.

Selain itu, kata Hillal, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dokter psikologi Rumah Sakit Bayangkara Losarang. Hal itu untuk membantu melakukan pemeriksaan terhadap psikologi beberapa siswa di SDN 3 Amis.

Hillal pun memastikan, pihaknya bekerja secara profesional, akuntabel, dan procedural dalam menangani kasus tersebut. ’’Untuk penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara Indamayu,’’ kata Hillal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement