REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon mengimbau warga untuk mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox). Seluruh fasilitas kesehatan di daerah itupun diminta bertindak cepat jika menemukan ada kasus tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Neneng Hasanah mengatakan, hingga kini memang belum ada temuan kasus cacar monyet di Kabupaten Cirebon. Namun, warga diminta tidak lengah dan berupaya untuk mencegahnya. ‘’Warga harus menerapkan PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat),’’ ujar Neneng, Jumat (23/8/2024).
Neneng mengakui, penularan cacar monyet tidak seperti Covid-19. Dia mengatakan, penularan cacar monyet hanya terjadi melalui kontak erat atau melalui hubungan seksual. ‘’Cacar monyet ini disebabkan oleh virus ya. Jadi supaya tidak terkena, daya tahan tubuh harus bagus dan PHBS ditingkatkan,’’ katanya.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan juga sudah melakukan penguatan tim surveilans di puskesmas maupun rumah sakit. Sebanyak 12 rumah sakit dan 60 puskesmas yang ada di Kabupaten Cirebon pun siap memberikan penanganan jika ada pasien cacar monyet.
Bahkan, seluruh rumah sakit dan puskesmas sudah diinstruksikan untuk melakukan tindakan cepat bilmana ada laporan kasus cacar monyet. Hal itu belajar dari situasi darurat pandemi Covid-19. Seperti diketahui, pada tahun lalu, seorang warga di Kabupaten Cirebon positif terserang penyakit cacar monyet. Warga tersebut sempat mengalami gejala berupa demam, nyeri sendi dan muncul lesi atau benjolan berisi cairan di tubuhnya.
Meski demikian, kondisi kesehatannya terus membaik hingga hanya menjalani isolasi mandiri di rumahnya dengan pantauan tim dari Dinas Kesehatan. Dari hasil penelusuran, warga tersebut memiliki riwayat perjalanan dari luar kota.