Senin 30 Sep 2024 20:08 WIB

Ratusan Kejadian Kebakaran Terjadi di Cirebon, Turun Dibanding Tahun Lalu

Kebakaran terjadi karena oknum masyarakat yang membakar sampah dan ditinggalkan

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Ilustrasi kebakaran
Foto: ANTARA/HO-BB TNBTS
Ilustrasi kebakaran

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Ratusan kejadian kebakaran terjadi di Kabupaten Cirebon sepanjang tahun ini. Meski demikian, kejadian kebakaran itu mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data dari Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Cirebon, kejadian kebakaran hingga 29 September 2024 tercatat ada 224 kejadian. ‘’Jumlahnya menurun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2023, yang mencapai 411 peristiwa kebakaran,’’ ujar Kabid Pemadaman Penyelamatan, dan Sarana Prasarana (PPSP) Disdamkarmat Kabupaten Cirebon, Eno Sujana, Senin (30/9/2024).

Baca Juga

Dari 224 kejadian kebakaran pada tahun ini, sebagian besar berupa kebakaran lahan dan alang-alang sebanyak 113 kejadian. Selain itu, kebakaran rumah 64 kejadian, kebakaran toko 13 kejadian, kebakaran pabrik 19 kejadian, kebakaran kendaraan sebanyak tiga kejadian, dan kebakaran fasilitas umum sebanyak 12 kejadian. 

Eno menjelaskan, untuk kebakaran lahan dan alang-alang, disebabkan oleh oknum masyarakat yang membakar sampah dan ditinggalkan begitu saja. Akibatnya, api jadi menyebar dan membakar lahan di sekelilingnya.

Untuk mencegah terjadinya kebakaran, pihak pemadam kebakaran terus berupaya melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Instansi itupun bekerja sama dengan  TNI memberikan sosialisasi secara langsung dengan berkeliling ke tengah-tengah masyarakat.

Dalam kegiatan sosialisasi dan edukasi tersebut, salah satunya mengingatkan masyarakat tentang bahaya membakar sampah yang ditinggalkan begitu saja. Pasalnya, hal tersebut bisa menyebabkan kebakaran. Jikapun masyarakat terpaksa harus membakar sampah, maka mereka harus menungguinya sampai api benar-benar padam.

‘’Cara sosialisasi  dengan berkeliling terjun langsung ke masyarakat ini lebih efektif dibandingkan jika hanya dilakukan di balai desa,’’ kata Eno

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement