Kamis 07 Nov 2024 23:05 WIB

Hujan Deras Akibatkan Tanah dan Batu Longsor di Cianjur, Akses Jalan Cidaun Terputus

Bencana longsor batu yang menutup akses jalan menuju Cidaun

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
 Hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan longsor bebatuan dan pohon di Kampung Bantaracap, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Kamis (7/11/2024) sore.
Foto: Muhammad Fauzi Ridwan
Hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan longsor bebatuan dan pohon di Kampung Bantaracap, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Kamis (7/11/2024) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang mengguyur wilayah Cianjur, Jawa Barat, menyebabkan longsor bebatuan dan pohon di Kampung Bantaracap, Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Kamis (7/11/2024) sore. Akibatnya, akses jalan menuju Naringgul-Cidaun Kabupaten Cianjur terputus.

Pranata Humas Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar Hadi Rahmat mengatakan bencana longsor batu yang menutup akses jalan menuju Cidaun terjadi Kamis (7/11/2024) sekitar pukul 14.30 WIB. Hingga kini, jalan tidak bisa dilintasi oleh kendaraan empat.

"Terjadi tanah longsor di Jalan Nasional Balegede yang mengakibatkan jalan tertutup longsoran tanah, batu, dan pohon," ucap dia, Kamis (7/11/2024).

Akibat kejadian itu, Hadi Rahmat mengatakan sementara jalan tidak bisa dilewati kendaraan roda empat. Sedangkan untuk kendaraan roda dua masih dapat melewati jalur longsor.

Setelah itu, tim di lapangan mengecek kondisi longsor dan segera melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Pekerjaan Umum. Ia mengatakan alat berat diterjunkan untuk membersihkan material longsoran dan batu.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," kata dia.

Hadi menambahkan alat berat sudah berada di lokasi longsor. Namun, material batu yang besar membuat penanganan masih berlangsung.

Hadi mengatakan kendaraan roda dua sudah dapat melintas. "Alat berat sudah ada, namun batunya terlalu besar jadi masih dalam penanganan," ungkap Hadi Rahmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement