REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Tata ruang yang belum tertata dengan baik di Jawa Barat memicu berbagai permasalahan, mulai dari alih fungsi lahan yang tidak terkendali hingga ketimpangan pembangunan di berbagai daerah. Menyikapi hal ini, Legislator Gerindra sekaligus anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady, menegaskan komitmen Fraksi Partai Gerindra untuk mendorong perbaikan tata ruang di provinsi ini.
Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dalam menata kembali ruang-ruang strategis guna menciptakan pembangunan yang lebih merata. Daddy Rohanady menyoroti berbagai permasalahan tata ruang di Jabar yang membutuhkan solusi konkret.
Menurutnya, pesatnya pembangunan sering kali tidak sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan keseimbangan lingkungan. Jika tata ruang tidak ditata dengan baik, dampaknya bisa berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat.
“Jawa Barat adalah provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, tetapi tanpa perencanaan yang matang, kita bisa menghadapi krisis lingkungan dan ketimpangan sosial yang semakin parah,” ujarnya kepada Republika.co.id Senin (24/3/2025).
Salah satu masalah yang menjadi sorotan adalah alih fungsi lahan pertanian yang semakin meluas menjadi kawasan industri dan permukiman. Hal ini berpotensi mengancam ketahanan pangan dan keseimbangan ekosistem di Jawa Barat.
“Kita tidak ingin pembangunan di Jawa Barat justru merugikan masyarakat di masa depan. Oleh karena itu, regulasi dan pengawasan tata ruang harus lebih diperketat,” kata Daddy.
Dalam upaya memperbaiki tata ruang, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, DPRD, dan masyarakat agar kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif. Daddy Rohanady memastikan bahwa Fraksi Gerindra di DPRD Jabar akan terus mengawal kebijakan tata ruang agar lebih berpihak pada masyarakat dan lingkungan.
“Kami siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan tata ruang yang lebih baik bagi Jawa Barat, demi pembangunan yang berkelanjutan dan berpihak pada rakyat,” kata dia.