Senin 07 Apr 2025 17:13 WIB

Selama Libur Lebaran 2025, Ratusan Ribu Wisatawan Kunjungi Tempat Wisata di Lembang

Kawasan utara seperti Lembang dan Parongpong masih menjadi tujuan favorit dikunjungi

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Kota Mini Lembang, Objek Wisata di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kunjungan Wisata di Bandung Barat Naik Selama Libur Lebaran 2025
Foto: Ferry Bangkit
Kota Mini Lembang, Objek Wisata di Kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kunjungan Wisata di Bandung Barat Naik Selama Libur Lebaran 2025

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Sebanyak 189.850 wisatawan tercatat sudah menikmati objek wisata di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat (Jabar) selama libur lebaran 2025. Jumlah kunjungan itu diklaim mengalami peningkatan dibandingkan libur lebaran tahun lalu.

"Kita hitung jumlah kunjungan dengan sampel diambil dari 18 destinasi yang ada di titik tertentu, meski paling dominan wisata di Lembang. Selama liburan total ada 189 ribuan. Jadi ada tren kenaikan 9-10 persen dibanding tahun lalu," ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Akhmad Panji Hernawan, Senin (7/4).

Baca Juga

Panji merinci 18 sampel destinasi wisata yang dihitung angka kunjungannya meliputi Maribaya Natural Hot Spring, The Lodge Maribaya, Dago Dream Park, Farm House, Floating Market, The Great Asia Afrika, Orchid Forest, Curug Malela, Dusun Bambu, Taman Lembah Dewata, Grafika Cikole, Lembang Park and Zoo, Stone Garden, Minimania, Sarae Hill, Kertawangi, dan Wahoo Water World.

Panji mengatakan, kawasan utara seperti Lembang dan Parongpong masih menjadi tujuan favorit dikunjungi wisatawan ketimbang objek wisata di kecamatan lainnya.

"Angka kunjungan wisatawan terhadap 18 sampel destinasi wisata sejak tanggal 29 Maret sampai 6 April 2025. Dengan masih tingginya angka kunjungan selama Lebaran mudah-mudahan gairah ini masih bertahan. Artinya, Lembang masih idola," kata Panji.

Di luar 12 objek wisata yang dicatat secara detail, Disparbud Bandung Barat juga memonitor tempat-tempat wisata yang dikelola masyarakat melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di wilayah selatan dan tengah. Hasilnya, meski terdapat kenaikan kunjungan wisatawan, namun angkanya tak terlalu signifikan.

"Pokdarwis masih landai. Begitu pun wisata di selatan dan tengah. Yang tampak signifikan hanya beberapa saja seperti Stone Garden di Cipatat. Kondisi ini dipicu karena wisata di selatan masih kurang daya dukung infrastruktur atau faktor aminitas," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement