Senin 28 Apr 2025 19:56 WIB

Pemkot Cimahi Pesimis Kabel Udara Bisa Ditanam 100 Persen Dibawah Tanah, Ini Penyebabnya

Penataan kabel udara di seluruh Kota Cimahi membutuhkan waktu hingga 15 tahun

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Pemadatan Kabel Udara yang Terpasang Semrawut di Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (28/4).
Foto: Ferry Bangkit
Pemadatan Kabel Udara yang Terpasang Semrawut di Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi, Jawa Barat pada Senin (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Pemkot Cimahi mulai menata kabel udara yang semrawut dan menjuntai di selurus ruas jalan di Kota Cimahi, Jawa Barat. Selain mengganggu estetika, keberadaan kabel udara juga membahayakan warga.

Penataan kabel dimulai dari Jalan Amir Machmud pada Senin (28/4). Kabel nampak dipasang secara tak beraturan dan tumpang tindih, bahkan ada yang melintasi lantai dua rumah warga. Tidak sedikit kabel-kabel yang menggantung cukup rendah, hingga mengganggu kenyamanan warga sekitar untuk beraktivitas.

Baca Juga

"Pemkot Cimahi melakukan pemadatan kabel, kita mulai dari jalan nasional, provinsi, kemudian jalan kota. Tujuan merapihkan kabel yang menjuntai di sepanjang jalan," ujar Wakil Wali Kota Cimahi, Adhitia Yudisthira di lokasi.

Menurut Adhitia, penataan kabel udara di seluruh Kota Cimahi membutuhkan waktu hingga 15 tahun. Sehingga Pemkot Cimahi bakal mengalokasikan anggaran khusus penataan kabel fiber optik yang semrawut di udara.

"Kalau kita pengen ngerapihin semua kabel Kota Cimahi butuh waktu 15 tahun. InsyaAllah nanti mohon dukungannya dari dewan, kita coba intervensi dengan anggaran tahun depan dan seterusnya. Sehingga yang tadinya selesai 15 tahun, dengan diintervensi anggaran akan lebih cepat penataan," paparnya.

Dalam penataan kabel fiber optik ini, kata dia, sebetulnya Pemkot Cimahi berharap bisa menggunakan metode ducting atau ditanam di bawah tanah di seluruh jalan di Kota Cimahi. Namun hal itu nampaknya cukup berat untuk direalisasikan jika hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi.

"Kita pengennya ducting di semua, tapi problem-nya ini tidak murah. Kita melakukan ducting di seluruh Cimahi uangnya tidak akan pernah cukup. Sebagai komitmen kepada, kita coba dulu ducting di beberapa wilayah. InsyaAllah tahun depan dimulai ducting di Jalan Gandawijaya, alun-alun sudah ada ducting tinggal pemindahan," kata Adhitia.

Pembangunan ducting di Jalan Gandawijaya yang direncanakan digarap tahun 2026 itu diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp 2 miliar untuk 1 kilometer. Ducting di jalan tersebut akan dijadikan sebagai pemicu untuk menarik investor.

"Hitungan kasar sekitar Rp 2 miliar, masih kita kaji. Panjangnya 1 KM butuh, bayangkan kalau untuk seluruh Kota Cimahi dengan ducting itu bisa memakan anggaran yang cukup besar. Tidak ada cara lain selain investasi," katanya.

Selain itu, kata Adhitia, Pemkot Cimahi juga berencana mendirikan common poll atau menara bersama bekerjasama dengan Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel). "Kita lihat sama-sama ini tiang listrik banyak kabel bertumpuk dan di Kota Cimahi ini banyak yang seperti itu. Nanti dibikin satu tiang sehingga akan rapi, tidak memakan space, tidak kumuh," kata Adhitia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement