Jumat 16 May 2025 21:28 WIB

Industri Kecantikan dan Fashion Terus Tumbuh, Kota Bandung Siap Jadi Trendsetter

Be On Fest bukan sekadar festival pameran kecantikan dan fashion biasa

Tiga Penggagas Be On Fest gelaran pameran fashion dan produk kecantikan di Kota Bandung
Foto: Dok Republika
Tiga Penggagas Be On Fest gelaran pameran fashion dan produk kecantikan di Kota Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, menyambut baik kreativitas anak muda yang mengangkat talenta terbaik bangsa di industri kecantikan dan fashion yang dibungkus dalam gelaran Be On Fest yang digagas oleh tiga anak muda di Bandung yang menginspiratif. Yakni, CEO/Project Director Syifa Afianty, CMO/Co-Founder Revi Cynthia dan COO/Co-Founder, Roro Rahayu.

“Saya merasa sangat bahagia dan bangga bisa berdiri di sini hari ini, menyaksikan langsung bagaimana Kota Bandung kembali menunjukkan jati dirinya sebagai kota yang menjadi rumah bagi semangat kreatif anak muda,” ujar Wakil Wali Kota Bandung Erwin, di acara Pembukaan Be On Fest di Hotel Trans Luxury, Jumat (16/5/2025).

Baca Juga

Menurut Erwin, Be On Fest bukan sekadar festival pameran kecantikan dan fashion biasa, melainkan refleksi dari semangat zaman. Di acara ini, bisa disaksikan transformasi industri yang tidak hanya menonjolkan sisi estetika, tetapi juga menyuarakan nilai-nilai keberagaman, keberanian, kesetaraan dan kepercayaan diri.

Apalagi, kata dia, Kota Bandung memiliki energi yang tidak pernah habis dalam berkarya, mulai dari talkshow inspiratif, pameran produk, fashion showcase, hingga hiburan langsung yang dikurasi dengan baik. Sehingga, menandakan Bandung sebagai kota masa depan bagi industri kreatif Indonesia.

“Bandung telah lama dikenal sebagai kota mode dan kota kreatif. Di sini, anak-anak muda tumbuh dengan keberanian untuk mencoba hal baru. Brand-brand fashion lokal pun lahir dan berkembang di kota ini,” kata Erwin.

Erwin menjelaskan, ketika berbicara tentang industri kecantikan dan fashion bukan hanya soal trend dan gaya. Tapi juga, identitas dan kepercayaan diri. Sektor ini telah terbukti menjadi penggerak ekonomi yang nyata, dengan ribuan UMKM yang tumbuh, serta rantai nilai yang panjang dari petani bahan baku, pengrajin, desainer, penjahit, hingga pelaku e-commerce. "Industri ini adalah tulang punggung dari ekonomi kreatif. Dan ekonomi kreatif adalah masa depan Indonesia," katanya.

Menurut CEO Be On Fest, Syifa Afianti, tahun ini ada sejumlah perbedaan signifikan dari penyelenggaraan sebelumnya, salah satunya pada aspek edukasi yang diperkuat. Selain exhibition, beauty fashion festival, Be On Fest juga menghadirkan edukasi dari para tenant dan dokter. "Be On Fest 2025 menghadirkan sekitar 110 tenant," katanya.

Berbeda dari tahun sebelumnya yang didominasi industri kecantikan, kata dia, tahun ini sektor fashion mengambil porsi lebih besar. "Jadi bedanya, tahun lalu industri beauty-nya lebih banyak, sekarang industri fashion-nya lebih banyak. Fashion itu 60 persen dan beauty-nya 40 persen. Sisanya pasti ada kuliner yang sudah kita kurasi juga," paparnya.

Syifa mengaku, industri kecantikan saat ini mengalami penurunan, berbeda dengan tren dua tahun lalu yang disebut sebagai puncak kejayaan sektor beauty di Indonesia. Hal ini terjadi di industri beauty, karena sudah banyak event-event beauty juga yang datang ke Bandung. Sehingga, pengunjung event beauty agak terpecah. "Tapi memang secara industrinya sendiri memang agak menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya," katanya.

Penurunan ini, kata Syifa, dipengaruhi beberapa faktor. Di antaranya, menurunnya daya beli masyarakat serta isu-isu kepercayaan terhadap produk kecantikan. Namun, berbagai upaya terus dilakukan untuk membangkitkan kembali kepercayaan publik terhadap produk-produk kecantikan lokal. Upaya tertentu misalnya promosinya harus tetap kencang dan mulai mengedukasi lagi masyarakat.

"Jadi lebih ke edukasi lagi supaya kepercayaan masyarakat balik lagi dan salah satu fungsi utama Be On Fest adalah memberi edukasi kepada masyarakat, agar mereka kembali percaya dan mau menggunakan produk lokal yang berkualitas," paparnya

Sementara menurut CMO/Co-Founder Revi Cynthia, tahun ini pihaknya menargetkan nilai transaksi selama tiga hari acara bisa menyentuh angka Rp12 miliar, sama seperti capaian tahun lalu. Ia optimistis, target ini akan bisa tercapai karena industri fashion sekarang kembali meningkat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement