Ahad 25 May 2025 17:18 WIB

Buka Outlet Baru di Dipatiukur, Restoran Almaz Bidik Bandung Sebelah Barat untuk Ekspansi

Almaz menargetkan jadi alternatif produk lokal yang bisa digemari masyarakat

Aktivis Palestina yang juga influencer Bang Onim hadir di acara Pembukaan Outlet Almaz Dipatiukur Dago
Foto: Dok Republika
Aktivis Palestina yang juga influencer Bang Onim hadir di acara Pembukaan Outlet Almaz Dipatiukur Dago

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pasar industri restoran siap saji di Indonesia saat ini masih menjanjikan. Namun, banyak restoran yang diboikot oleh masyarakat karena dinilai terafiliasi dengan penjajah Palestina. Hal ini, dinilai sebagai peluang bagi produk lokal untuk mengambil pangsa pasar produk waralaba yang diboikot tersebut.

Restoran siap saji Almaz Fried Chicken pun menangkap peluang ini dengan membuka outlet yang ke-105 di Jalan Dipatiukur Kota Bandung, akhir pekan ini. Menurut Pemilik URS Management, Ustadz Rendy Saputra, Almaz kembali membuka outlet baru karena ingin mendekatkan diri dengan konsumen.

Baca Juga

"Kami ingin merebut market share konsumen fast food. Seperti kita tahu kan ini ada restoran siap saji di Simpang Dago dan ada beberapa brand juga. Makanya daerah utara itu termasuk daerah yang kita pilih, karena kalau di daerah selatan, kan sudah ada Soekarno-Hatta By Pass eks Burger King Buah Batu," ujar Ustadz Rendy kepada wartawan.

Ustadz Rendy mengatakan, pihaknya berharap Almaz menjadi alternatif produk lokal. Ia pun, ingin mengedukasi masyarakat Indonesia bahwa kalau ada pilihan merek lokal, kenapa tetap membeli merek asing. "Makanya kalau dilihat, kami bukan ayam goreng gerobakan karena kalau brand asing kan rata-rata outletnya save ya. Makanya, kami coba kejar semaksimal dan seefisien mungkin," katanya.

Pertumbuhan Almaz di Mei ini, kata dia, memang cukup masif. Rata-rata, satu bulan ada 20 outlet. Bahkan, sekarang pihaknya lagi menargetkan ingin mengambil waralaba internasional yang tutup tapi lokasinya bagus. "Jadi mulai banyak titik-titik mereka bagus tapi mereka memutuskan tutup nah ini yang kita lagi coba kejar mendekat kita akuisisi," katanya.

Rencananya, kata Rendy, pihaknya ingin memperluas ekspandi Almaz di Jawa Barat. Terutama, di Bandung sebelah barat yang masih kosong. Di antaranya, di Padalarang, Sumedang, Subang, dan lainnya. "Kami coba masuk ke second city ya karena second city potensinya juga cukup besar. Selain itu Bandung juga kita dapat eks Pizza di Lembang yang kita juga lagi diskusikan untuk kemudian kita coba akuisisi," katanya.

Selain produk lokal, kata dia, Almaz juga sangat memperhatikan umat. Dari setiap penghasilan, Almaz akam memotong capaian omset penjualan langsung dipotong 5% untuk diberikan pada orag yang tak mampu. Kemudian dari keuntungan, 5% dipotong untuk ke Palestina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement