Kamis 29 May 2025 18:24 WIB

Viral KDM Marah-marah ke Pendukung Persikas Subang: Anak Muda Gak Punya Otak Kamu!

Kang Dedi Mulyadi berdiri dari duduknya dan marah besar sambil menunjuk-nunjuk

Rep: Ferry Bangkit Rizki / Red: Arie Lukihardianti
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi murka ketika mengisi acara Abdi Nagri Nganjang Ka Rakyat yang diketahui berlangsung di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5).
Foto: Tangkapan Layar
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi murka ketika mengisi acara Abdi Nagri Nganjang Ka Rakyat yang diketahui berlangsung di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tiba-tiba marah besar ketika mengisi acara Abdi Nagri Nganjang Ka Rakyat yang diketahui berlangsung di Desa Sukamandijaya, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Rabu (28/5). Video itu viral di media sosial.

Kegiatan Abdi Nagri Nganjang Ka Rakyat itu diunggah YouTube Humas Jabar. Acara tersebut mulanya berjalan aman dan lancar dengan suguhan berbagai hiburan khas komedian Sunda Kang Ohang. Namun tiba-tiba saja ada suporter Persikas Subang yang menyuarakan dan membentangkang Spanduk penolakan Persikas Subang dijual.

Baca Juga

Momen kemarahan KDM, sapaan Kang Dedi Mulyadi tersebut bertepatan dengan sesi acara di atas panggung suasana sedih. Suasana sempat hening saat KDM berhenti bicara. Sontak saja hal tersebut membuat KDM, sapaan Kang Dedi Mulyadi berdiri dari duduknya dan marah besar sambil menunjuk-nunjuk sejumlah pendukung Persikas.

"Hei, ini forum saya, bukan forum Persikas. Ini forum saya dengan rakyat bukan dengan Persikas. Anak muda gak punya otak kamu!. Saya tidak terima Anda, saya cari kamu," ujar KDM seperti yang dikutip Republika dari YouTube Humas Jabar, Kamis (29/5).

"Orang Subang bukan butuh Persikas untuk hari ini. Orang Subang butuh jalan yang baik, butuh sekolah yang baik. Dalam persepakbolaan untuk menjadi Liga 1, Liga 2 itu memerlukan biaya besar. Tidak bisa Pemda Subang untuk mengurus main bola, duitnya ga cukup," imbuh eks Bupati Purwakarta itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement