REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bulan Muharram tak hanya menandai pergantian tahun dalam kalender Islam, tetapi juga menjadi momentum penting untuk memperkuat ikatan keluarga dan merefleksikan nilai-nilai keislaman dalam kehidupan rumah tangga.
Hal itu disampaikan Siti Muntamah yang akrab dipanggil Ummi Siti Oded dalam pertemuan daring ke-114 Kajian Subuh Sahabat Ummi (SHAUM) yang digelar melalui aplikasi Zoom dan dihadiri ratusan peserta dari berbagai wilayah di Jawa Barat, Rabu (25/6/25).
Menurut Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat itu, Muharram adalah waktu yang penuh makna, bukan semata untuk perayaan, tetapi lebih sebagai kesempatan memperbaiki diri, terutama dalam lingkup keluarga.
“Bulan Muharram harus menjadi pengingat bahwa rumah adalah pusat keteladanan. Nilai-nilai spiritual dalam keluarga harus dijaga dan ditumbuhkan,” ujarnya dalam forum yang digelar rutin setiap pekan tersebut.
Ia mengajak para ibu untuk menjadikan rumah sebagai tempat paling nyaman dan aman bagi tumbuh kembang anak.
“Keluarga harus menjadi ruang yang sarat dengan cinta dan kasih sayang. Dalam Alquran disebutkan, jangan membuat kerusakan di bumi. Itu bisa dimulai dari hal paling kecil yaitu menjaga harmoni di rumah,” katanya, merujuk pada Surah Al-Baqarah ayat 11.
Umi Siti juga menyoroti persoalan yang kini tengah dihadapi banyak keluarga, khususnya di Jawa Barat, yakni masalah gizi anak. Menurutnya, hal itu menjadi cerminan bagaimana kualitas perhatian orang tua terhadap generasi penerus.
“Fisik yang sehat dan spiritual yang kuat, keduanya sama penting. Anak-anak harus mendapat bimbingan bukan hanya makan cukup tapi juga akhlak yang baik,” ucapnya.
Muharram, kata dia, juga menjadi simbol hijrah. “Mari kita hijrah dari kebiasaan lalai dalam membina rumah tangga, menjadi keluarga yang lebih khusyuk, lebih sadar akan peran kita di mata Allah,” ucap Umi.
Di tengah arus zaman yang semakin cepat dan keras, Umi Siti berharap keluarga Muslim tetap menjadi benteng utama moral dan iman. “Kita ingin keluarga-keluarga Muslim tidak hanya sukses duniawi, juga menjadi jalan untuk meraih ridha Allah SWT,” tuturnya.
Kalimat-kalimat tersebut disambut antusias peserta, yang sebagian besar adalah ibu-ibu dari berbagai daerah di Jawa Barat. Diskusi daring tersebut ditutup dengan doa bersama untuk keteguhan keluarga dalam menghadapi ujian zaman.