Senin 25 Aug 2025 14:11 WIB

Jembatan Gantung Rampung, Akses Cirebon – Brebes Sekarang Cukup Lima Menit

Kehadiran jembatan gantung memang ditujukan untuk mempermudah akses masyarakat

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Jembatan gantung penghubung Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dengan Desa Babakan Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diresmikan, Sabtu (23/8/2025). Dengan adanya jembatan gantung itu, akses warga di Cirebon – Brebes hanya lima menit.
Foto: Dok Republika
Jembatan gantung penghubung Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dengan Desa Babakan Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diresmikan, Sabtu (23/8/2025). Dengan adanya jembatan gantung itu, akses warga di Cirebon – Brebes hanya lima menit.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Harapan warga di dua desa perbatasan Jawa Barat – Jawa Tengah untuk memiliki akses cepat, akhirnya terwujud. Hal itu menyusul rampungnya pembangunan Jembatan Gantung Babakan Losari Lor.

Jembatan gantung yang membentang di atas perbatasan sungai besar itu menghubungkan Desa Babakan Losari Lor, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, dengan Desa Babakan Losari, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Peresmian jembatan gantung itu dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Sabtu (23/8/2025).

Baca Juga

Perwakilan DJBM, Rina Kumala Sari menjelaskan, jembatan gantung itu memiliki total panjang 230 meter, dengan lebar 1,8 meter. Jembatan tersebut diperuntukkan bagi kendaraan roda dua dan pejalan kaki, bukan kendaraan roda empat. “Jembatan itu dibangun melalui program RIC 2024–2025, dengan dana APBN sebesar Rp 13,8 miliar,” ujar Rina.

Rina mengatakan, kehadiran jembatan gantung itu memang ditujukan untuk mempermudah akses masyarakat, baik untuk sekolah, bekerja, maupun distribusi hasil pertanian dan peternakan. Selain memangkas waktu tempuh, jembatan tersebut juga menjadi jalur penting untuk menghubungkan dua kabupaten dan dua provinsi sekaligus.

“Biasanya warga menempuh delapan kilometer dengan waktu 30 menit. Sekarang, Alhamdulillah, mereka tinggal menyeberang lima menit. Ini betul-betul mempermudah akses,” katanya.

Meski demikian, ia juga memberikan sejumlah pesan penting agar jembatan itu digunakan secara tertib dan aman. Ia mengingatkan bahwa kapasitas jembatan hanya untuk 40 orang sekali jalan, serta tidak diperuntukkan bagi kendaraan roda empat. “Masyarakat kami harap tertib. Anak-anak yang menyeberang sebaiknya dikawal orang tua. Jangan bersandar di tali jembatan, jangan menyeberang saat hujan deras atau banjir, dan yang paling penting jangan sampai ada baut yang dilepas atau jembatan dicoret-coret,” paparnya.

Bupati Cirebon, Imron, mengapresiasi pembangunan jembatan gantung itu. Menurutnya, keberadaan jembatan bukan hanya mempersingkat waktu tempuh, tetapi juga menjadi urat nadi baru bagi perekonomian warga di perbatasan.

Ia juga berpesan agar masyarakat ikut menjaga dan merawat jembatan agar fungsinya bisa bertahan lama. “Kami menghimbau kepada masyarakat sama-sama menjaga dan merawat jembatan ini agar bertahan lama. Karena jembatan ini bukan hanya untuk hari ini, tapi untuk anak cucu kita nanti,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement