REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) memberikan respons terkait mahasiswanya Ilham Renal yang ditusuk oleh orang tidak dikenal saat aksi demonstrasi di Gedung DPRD Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025) malam. Korban ditusuk di sekitar Jalan Trunojoyo oleh gerombolan orang berjumlah tujuh orang.
Kepala Humas UPI Vidi Sukmayadi membenarkan bahwa salah seorang mahasiswanya ditusuk di bagian punggung oleh orang tidak dikenal, Sabtu (30/8/2025) malam di Jalan Trunojoyo. Ia menyebut korban saat ini dalam proses pemulihan setelah mendapatkan perawatan intensif.
"Betul adanya kejadian tersebut, untuk saat ini telah ditangani pihak dokter, mahasiswa UPI atas nama Ilham Renal, yang mengalami penusukan oleh orang tidak dikenal," ujar Vidi, Ahad (31/8/2025).
Ia menyebut kondisi yang bersangkutan relatif stabil usai dilakukan tindakan medis. Korban mengalami penusukan Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 20.00 WIB oleh orang tidak dikenal di Jalan Trunojoyo.
"Beliau mengalami penusukan di bagian punggung kemarin malam sekitar pukul 7-8 malam oleh orang tak dikenal (bergerombol) di sekitar Trunojoyo," kata dia.
Vidi mengatakan, massa aksi yang mengetahui kejadian tersebut membawa korban ke tim kesehatan dan langsung dibawa ke rumah sakit. Diketahui, yang bersangkutan telah mengikuti sidang yudisium pada hari Jumat (29/8/2025) dan telah menyandang gelar sarjana.
Seorang mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) angkatan 2019 Ilham Renal menjadi korban kekerasan dan penusukan dalam aksi demonstrasi yang terjadi di Gedung DPRD Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025) kemarin. Ia yang juga merupakan pengemudi Shoppefood tengah berada di kerumunan massa aksi dan berinisiatif melerai pengeroyokan yang dilihat.
Melalui keterangan resmi BEM REMA UPI yang dilihat Ahad (31/8/2025), Ilham saat itu tidak ikut serta dalam aksi. Korban berada di belakang massa dan melihat seseorang dikeroyok oleh sekelompok orang. "Ia berteriak meminta agar pengeroyokan dihentikan. Namun, tindakannya tersebut membuat ia ikut menjadi korban kekerasan," mengutip pernyataan resmi BEM REMA UPI.
Sebelumnya, aksi demonstrasi berlangsung sejam Jumat (29/8/2025) hingga Sabtu (30/8/2025) malam kemarin. Demonstrasi berujung ricuh dan terjadi pelemparan batu bom molotov hingga kebakaran sejumlah bangunan dan kendaraan.