Menjangkau Kelompok Masyarakat Rentan
Upaya yang dilakukan oleh TNI AL ini dinilai sebagai langkah tepat oleh pengamat militer Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi. Menurut Fahmi, masyarakat maritim memang dalam kenyataannya sering kali mengalami kesulitan dalam mengakses layanan publik.
"Kita tahu, masyarakat maritim ini dalam realitasnya memang sering kali mengalami kesulitan dalam hal mengakses layanan publik, termasuk dalam hal kesehatan. Sehingga mereka dapat dikelompokkan sebagai masyarakat rentan," kata Fahmi kepada Republika, Jumat (23/7).
Kehadiran TNI AL dalam melakukan vaksinasi kepada masyarakat maritim ia nilai telah meningkatkan jangkauan dan akses mereka terhadap layanan dan perlindungan kesehatan. Di sisi lain, kata Fahmi, hal tersebut juga jelas sangat membantu akselerasi dan optimalisasi target vaksinasi yang hendak dicapai oleh pemerintah.
"Karena harus dipahami juga, ada keterbatasan sarana-prasarana bagi pemerintah, terutama di daerah-daerah yang memiliki wilayah pesisir dan kepulauan untuk menjangkau masyarakat yang beraktivitas di perairan," kata dia.
Fahmi melihat, kegiatan vaksinasi terhadap masyarakat maritim itu juga jauh lebih bermakna jika dibandingkan dengan kehadiran TNI maupun Polri di wilayah-wilayah perkotaan maupun di pedesaan. Wilayah-wilayah itu, kata dia, relatif terjangkau, baik oleh program vaksinasi daerah maupun yang diselenggarakan oleh berbagai organisasi dan kelompok masyarakat.
"Karena itu saya berharap, TNI dan bukan hanya TNI AL, dapat meningkatkan dan memperluas jangkauan hingga ke masyarakat pulau terluar, kawasan perbatasan darat maupun daerah pesisir yang relatif sulit dijangkau dengan transportasi darat," ungkap Fahmi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
