Kamis 03 Feb 2022 11:09 WIB

Sukses Kelola PI 10 Persen, Ridwan Kamil Bantu Jambi 

PI 10 persen dari keuntungan blok migas di daerah harus diserahkan pada BUMD.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
PT Hulu Migas Jabar (Perseroda) (MUJ)
Foto: Facebook PT Hulu Migas Jabar
PT Hulu Migas Jabar (Perseroda) (MUJ)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat akan membantu Provinsi Jambi mewujudkan pengelolaan Participating Interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja minyak dan gas bumi. Saat ini, Jambi masih berupaya terlibat dalam pengelolaan wilayah kerja migas melalui PI 10 persen yang banyak memberikan manfaat. Sementara Jabar dan Kalimantan Timur merupakan dua provinsi di Indonesia yang sudah berhasil mengelola PI 10 persen.

Hal ini terungkap dalam kunjungan kerja Gubernur Jambi beserta jajaran ke rumah dinas Gubernur Jabar, di Kota Bandung, Rabu petang (2/2). Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Ketua Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET), pihaknya mendukung penuh dan akan berupaya agar semua daerah ikut terlibat dalam pengelolaan migas.

"Saya sangat mendukung dan siap membantu lahir batin," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Emil menjelaskan, PI 10 persen adalah besaran maksimal 10 persen pada Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang wajib ditawarkan oleh kontraktor kepada BUMD atau BUMN, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No 37 Tahun 2016.

Dalam pengelolaan PI 10 persen, kata dia, PT Migas Hulu Jabar sebagai BUMD Jabar sudah memperoleh keuntungan. Sehingga, menambah pendapatan asli daerah yang dampaknya akan dirasakan masyarakat. Teknis pengelolaannya akan dipelajari oleh BUMD Jambi dalam pertemuan teknis berikutnya. 

"Itu hak daerah, namanya PI 10 persen dari keuntungan blok migas di daerah harus diserahkan pada BUMD," kata Emil.

Emil opimistis, Jambi akan mampu mengelola PI 10 persen terlebih memiliki potensi migas cukup besar. "Kalau kami bisa pastilah Jambi harus bisa," katanya.

Menurutnya, keuntungan dari keterlibatan pengelolaan tersebut nilainya bisa tembus Rp 1 triliun. Potensi ini tentunya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat.

"Secara teori sudah dihitung nilainya besar bisa di atas Rp 1 triliun, sehingga ini layak diperjuangkan karena ujungnya berdampak pada kesejahteraan masyarakat Jambi," kata Emil.

Gubernur Jambi Al Haris menyebut mendapatkan rekomendasi dari Menteri ESDM agar mempelajari kesuksesan pengelolaan PI 10 persen kepada Jabar. "Kami diberitahu oleh Menteri ESDM bahwa belajarlah ke Jabar karena sukses mengelola PI 10 persen. Makanya, saya langsung datang," kata Haris.

Menurut Haris, pihaknya akan segera mengirimkan SDM (sumber daya manusia) ke PT Migas Hulu Jabar untuk mempelajari sistem pengelolaan PI 10 persen.

"SDM-nya akan kami kirim untuk belajar ke Jabar dan saya harap juga Jabar ada yang ke Jambi untuk melihat langsung kondisi lapangan," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement