Rabu 10 May 2023 19:30 WIB

Harga Rajungan Kembali Naik, Tangkapan Nelayan di Indramayu Malah Turun

Kenaikan harga rajungan disebut terjadi secara bertahap.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Rajungan hasil tangkapan nelayan.
Foto: Dedhez Anggara/Antara
(ILUSTRASI) Rajungan hasil tangkapan nelayan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Tangkapan nelayan rajungan di wilayah Patrol, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, belakangan dikabarkan menurun. Padahal, harga rajungan tengah naik kembali.

“Harga rajungan mulai naik secara bertahap sejak awal bulan puasa,” ujar Ketua Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Sukahaji, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Thamrin, Rabu (10/5/2023).

Biasanya harga rajungan berkisar Rp 125 ribu-140 ribu per kilogram. Namun, sekitar setahun terakhir, harga rajungan sempat anjlok, bahkan sampai Rp 35 ribu per kilogram.

Thamrin menjelaskan, harga rajungan sudah kembali membaik dan mengalami kenaikan secara bertahap, dengan kisaran Rp 5.000-10 ribu per kilogram. Dari semula Rp 35 ribu per kilogram, harga rajungan disebut naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Kemudian naik lagi menjadi Rp 50 ribu per kilogram dan lalu Rp 60 ribu per kilogram. Harganya terus membaik. “Setelah Lebaran kemarin sudah di harga Rp 100 ribu per kilogram,” kata Thamrin.

Menurut Thamrin, naiknya harga rajungan ini seiring tingginya permintaan di pasaran. Yang terjadi sejak bulan Ramadhan lalu. Namun, kata dia, tangkapan nelayan belakangan ini justru kurang maksimal, meskipun kondisi cuaca di lautan saat ini relatif bagus.

Sebelumnya setiap perahu nelayan biasa mendapatkan rajungan rata-rata lima kilogram sampai delapan kilogram dalam sekali melaut. Sekarang ini disebut hanya satu kilogram sampai dua kilogram.

“Itu pun harus ke tengah dulu, di kedalaman lebih dari 15 meter. Kalau di pinggir, enggak dapat,” kata Thamrin.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement