Sabtu 13 May 2023 21:08 WIB

Penambahan Investasi New Balance, Bisa Buka Banyak Lapangan Kerja

Investor membutuhkan jaminan dan kebijakan yang mendukung kondusivitas dunia usaha.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mencoba sepatu New Balance.
Foto: Dok. Republika
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mencoba sepatu New Balance.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar menyambut baik rencana ekspansi dan penambahan investasi New Balance di Indonesia, terutama ke Jabar. Penambahan investasi New Balance ini, diharapkan bisa membuka bayang lapangan kerja.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Apindo Jawa Barat, Ning Wahyu, terkait kegiatan New Balance Materials Summit yang digelar di Jakarta pada 8-9 Mei 2023. Kegiatan tersebut, dihadiri oleh jajaran pimpinan New Balance, pemilik/pimpinan Perusahaan alas kaki New Balance di Indonesia, Vietnam, dan China, serta supplier berbagai material di Indonesia, Vietnam, Cina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Taiwan, Jerman, dan lainnya. Turut hadir Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.

"Ekspansi dan penambahan investasi New Balance ini akan memberikan kesempatan besar bagi pengusaha lokal untuk membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak lagi," ujar Ning kepada wartawan, Sabtu (13/5/2023).

Secara nasional, kata dia, lulusan SMA/SMK setiap tahunnya sebesar 3,7 juta. Dari jumlah tersebut hanya setengah, sekitar 48-49 persen yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Artinya, ada 1,9 juta siswa yang membutuhkan pekerjaan. Sedangkan di Jawa Barat lulusannya sejumlah 560 ribu setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan bahwa banyak sekali lulusan baru yang membutuhkan lapangan kerja. 

“Kita bersyukur sekali bahwa ada investor padat modal yang masuk. Tetapi kita juga sangat butuh investor padat karya sehingga para pengusaha dapat menampung lulusan SMA/SMK yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi," katanya. 

Investasi New Balance, kata dia, termasuk yang dalam kategori padat karya ini menandakan adanya perluasan lapangan kerja di Jabar, yang menciptakan kesempatan lebih besar bagi tenaga kerja baru untuk masuk ke dalam industri. 

Investor, kata dia, membutuhkan jaminan keamanan, kepastian hukum, perizinan dan kebijakan yang mendukung kondusivitas dunia usaha. "Semua keinginan dari para investor New Balance sudah dijawab dengan tuntas oleh Pak Luhut dan digaransi bahwa semua usaha akan dilakukan untuk mempermudah investasi masuk ke Indonesia," kata Ning. 

Dia mengatakan, hal tersebut akan memberikan optimisme kepada seluruh investor dan calon investor yang hari ini hadir. Bahkan, tujuan kehadiran Menteri Investasi RI dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI yaitu menambah keyakinan kepada para investor luar negeri, yang sedang menunggu kepastian dari suasana di Indonesia menjelang tahun politik 2024. Agar para investor dapat memasukkan investasi di dalam lingkungan ekonomi kondusif. 

Menurut Director of Materials Asia New Balance, Vik Saran, para investor bimbang yang terus menunggu kepastian setelah pemilu, pertanyaan besarnya adalah apakah kebijakan (UU Ciptaker) akan berlanjut 

setelah pemilu. "Dan pertanyaan itu sudah terjawab dengan baik sekali oleh Pak Menteri Luhut hari ini didukung dengan data sebagai bukti. Jika ada sesuatu yang sudah bagus, tidak usah diperbaiki, itu sudah benar. Jadi saya pikir para investor sudah mendapatkan jawabannya hari ini," katanya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menyambut baik investasi yang masuk ke Indonesia. Dia berharap, investor dapat meningkatkan nilai investasinya.

"Itu hal bagus, kita harap New Balance bisa meningkatkan investasinya di sini. Saat ini kita masih nomor 2 di bawah Vietnam. Tapi sebentar lagi angka kita akan melewati Vietnam. Karena memang dengan suasana investasi yang bagus, mereka confident memilih investasi di sini," paparnya.

Luhut pun mendorong material-material yang dibutuhkan untuk memproduksi alas kaki dalam jumlah massal, tak mengimpor dari negara lain tapi dapat diproduksi secara lokal. 

“Kita kan karet banyak, kita penghasil karet besar, kita coba supaya karet-karet yang dipakai dalam produksi beserta material-material lainnya dapat diproduksi secara lokal. Presiden juga mulai memberikan instruksi. Kita sedang merapatkan ini, dan minggu depan kami akan melakukan meeting besar mengenai itu," paparnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement