REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Aktivitas jual beli sapi di Pasar Hewan Manonjaya, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dikabarkan meningkat menjelang Idul Adha. Berdasarkan pantauan Republika, Rabu (14/6/2023), ada ratusan ekor sapi di pasar yang beroperasi setiap Rabu itu.
“Alhamdulillah, saat ini Pasar Hewan Manonjaya mulai ramai,” ujar Kepala UPTD Pasar Hewan Manonjaya, Rukmana, Rabu siang.
Menurut Rukmana, setiap Pasar Hewan Manonjaya beroperasi, setidaknya ada 400 sapi yang didatangkan untuk dijual. Dari total sapi yang datang itu, bisa sekitar 300 ekor yang terjual. Diprediksi makin mendekati Idul Adha akan lebih banyak lagi sapi yang didatangkan.
Rukmana mengatakan, sapi yang dijajakan di Pasar Hewan Manonjaya banyak yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah, serta dari Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Sapi yang ada di pasar itu banyak juga yang dijual ke wilayah Garut, Kuningan, hingga Bekasi.
Soal harga, sapi yang dijual di Pasar Hewan Manonjaya ditawarkan di kisaran Rp 21 juta hingga Rp 42 juta per ekor. Menurut Rukmana, harga sapi mengalami kenaikan sekitar 10 persen dibandingkan biasanya. “Memang biasa kalau jelang Idul Adha harga naik," kata dia.
Salah satu pedagang sapi, Rosna (43 tahun), mengatakan, aktivitas di Pasar Hewan Manonjaya tahun ini lebih ramai dibandingkan tahun lalu. Sapi dari luar wilayah Kabupaten Tasikmalaya juga banyak didatangkan ke pasar.
Namun, menurut Rosna, pedagang atau peternak lokal kalah saing. Sebab, harga sapi dari luar wilayah Kabupaten Tasikmalaya, seperti Jawa Timur atau Jawa Tengah, disebut lebih murah dibandingkan sapi lokal. “Padahal kalau sapi kampung dagingnya bagus,” ujar Rosna.
Penyakit LSD
Rukmana mengatakan, meskipun aktivitas di Pasar Hewan Manonjaya menjelang Idul Adha ini ramai, situasi belum seramai ketika masa sebelum pandemi Covid-19. “Kalau momen sebelum Covid-19 mah ada 400 ekor sapi masuk itu hari biasa. Ketika menjelang Idul Adha, sapi yang masuk bisa mencapai 700 ekor,” kata dia.