Rabu 21 Jun 2023 21:15 WIB

Wagub Jabar Minta Warga tak Fanatik Sekolah Negeri, Ada Swasta dan Pesantren

Ada keterbatasan daya tampung sekolah negeri di Jabar.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Irfan Fitrat
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (ketiga kanan), saat melakukan sidak PPDB di SMAN 1 Indramayu, Jabar, Rabu (21/6/2023).
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (ketiga kanan), saat melakukan sidak PPDB di SMAN 1 Indramayu, Jabar, Rabu (21/6/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU — Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum mendorong para orang tua untuk terus menyekolahkan anaknya. Ia pun meminta orang tua tidak memaksakan anak untuk masuk sekolah negeri karena masih ada pilihan lain.

Wagub mengatakan, sekolah negeri memiliki keterbatasan daya tampung. Jika tidak diterima di sekolah negeri karena kuotanya sudah terpenuhi, siswa bisa mendaftar ke swasta. 

Baca Juga

“Jangan fanatik (sekolah) negeri. Sekalipun tidak diterima di sekolah negeri, jangan putus asa. Masih banyak sekolah swasta yang bisa menerima,” kata Wagub, saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 1 Indramayu, Jabar, Rabu (21/6/2023).

Di SMAN 1 Indramayu, misalnya, kuota tahap pertama PPDB hanya 215 siswa. Sementara jumlah pendaftarnya sudah mencapai 523 siswa.

Wagub menilai, membeludaknya jumlah pendaftar itu menunjukkan para orang tua berupaya agar anaknya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, karena kuota terbatas, tidak semua pendaftar bisa diterima di sekolah negeri itu.

Bagi orang tua yang anaknya tidak diterima di sekolah negeri, Wagub meminta tetap menyekolahkan anaknya, meskipun di sekolah swasta. Menurut dia, keberhasilan anak juga tidak ditentukan oleh status sekolah negeri ataupun swasta.

“Sekolah negeri tidak menjadi kepastian orang sukses. Dari (sekolah) swasta pun bisa jadi orang sukses, asal orang tuanya bisa memberikan motivasi, membimbing dengan baik, anaknya menjadi anak yang saleh, salehah. Insya Allah, akan jadi orang yang hebat,” ujar Wagub.

Wagub mengatakan, pesantren juga bisa menjadi pilihan. Apalagi, pesantren disebut sudah menjadi lembaga pendidikan arus utama seiring lahirnya Undang-Undang Pesantren. “Jadi, tidak ada alasan masyarakat Jawa Barat untuk tidak melanjutkan sekolah,” kata Wagub.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement