Rabu 04 Oct 2023 12:02 WIB

BMKG: Waspadai Gelombang Sangat Tinggi di Laut Selatan Jabar-DIY

Peningkatan tinggi gelombang laut dipicu pola angin dengan kecepatan 6-20 knot.

Wisatawan menjauh dari ombak saat gelombang tinggi  terjadi di Samudra Hindia, Selatan Jabar, Selatan Jateng, dan Selatan DIY.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Wisatawan menjauh dari ombak saat gelombang tinggi terjadi di Samudra Hindia, Selatan Jabar, Selatan Jateng, dan Selatan DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Seluruh pengguna jasa kelautan diminta mewaspadai terjadinya gelombang sangat tinggi. Khususnya, di laut selatan Jabar, Jateng, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, berdasarkan analisis dari permodelan gelombang, tinggi gelombang di laut selatan Jawa Barat hingga Daerah Istimewa Yogyakarta dalam beberapa hari ke depan. "Diprakirakan bisa mencapai kisaran 4-6 meter yang masuk kategori sangat tinggi," kata Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo, Rabu (4/10/2023).

Baca Juga

Dia mengatakan, peningkatan tinggi gelombang laut tersebut dipicu oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian selatan yang dominan bergerak dari timur-tenggara dengan kecepatan 6-20 knot.

Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Banten hingga Jabar, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan selatan Kalimantan, Selat Makassar bagian selatan, dan Laut Arafuru bagian timur.

"Oleh karena itu, hari ini (4/10) kami kembali mengeluarkan peringatan gelombang tinggi di laut selatan Jabar-DIY yang berlaku hingga Kamis (5/10)," katanya.

Ia mengatakan, dalam peringatan dini tersebut, wilayah yang berpotensi terjadi gelombang sangat tinggi meliputi perairan selatan Sukabumi, perairan selatan Cianjur, perairan selatan Garut, perairan selatan Tasikmalaya, perairan selatan Pangandaran, perairan selatan Cilacap, perairan selatan Kebumen, perairan selatan Purworejo, dan perairan selatan Yogyakarta.

Menurut dia, gelombang sangat tinggi juga berpotensi terjadi di Samudra Hindia selatan Sukabumi, Samudra Hindia selatan Cianjur, Samudra Hindia selatan Garut, Samudra Hindia selatan Tasikmalaya, Samudra Hindia selatan Pangandaran, Samudra Hindia selatan Cilacap, Samudra Hindia selatan Kebumen, Samudra Hindia selatan Purworejo, dan Samudra Hindia selatan Yogyakarta.

"Kami mengimbau seluruh pengguna jasa kelautan untuk memerhatikan risiko tinggi gelombang terhadap keselamatan pelayaran," katanya.

Dalam hal ini, kata dia, kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter berisiko bagi perahu nelayan serta kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter berisiko terhadap tongkang.

Selanjutnya, kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter berisiko bagi kapal feri serta kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter berisiko untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

"Bagi wisatawan yang berkunjung ke pantai selatan (Jawa Barat hingga Yogyakarta) diimbau untuk tidak bermain air atau berenang demi keselamatan karena gelombang sangat tinggi dapat terjadi sewaktu-waktu," kata Teguh. 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement