Senin 01 Jul 2024 16:23 WIB

Ada yang Beda, Upacara Hari Bhayangkara ke-78 di Indramayu Lebih Meriah

Di Kabupaten Indramayu, ada berbagai isu strategis yang menjadi perhatian kepolisian

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Upacara perayaan Hari Bhayangkara ke-78 di Kabupaten Indramayu diselenggarakan di Alun-alun Puspawangi Indramayu, Senin (1/7/2024).
Foto: Dok Humas Polres Indramayu
Upacara perayaan Hari Bhayangkara ke-78 di Kabupaten Indramayu diselenggarakan di Alun-alun Puspawangi Indramayu, Senin (1/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU ---- Upacara perayaan Hari Bhayangkara ke-78 di Kabupaten Indramayu tahun ini berlangsung berbeda dan lebih meriah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Upacara yang biasanya digelar di Mako Polres, kali ini diselenggarakan di Alun-alun Puspawangi Indramayu, Senin (1/7/2024).

Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar, memimpin langsung upacara tersebut. Kegiatan itupun dihadiri oleh Bupati Indramayu, Nina Agustina, Dandim 0616/Indramayu, Letkol Inf Yanuar Setyaga, Ketua DPRD Indramayu, Syaefudin,  dan sejumlah tamu undangan lainnya.

Baca Juga

Tema HUT Bhayangkara tahun ini adalah ‘Polri Presisi Mendukung Percepatan Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Menuju Indonesia Emas’.

‘’Alhamdulillah kita bisa menghadiri upacara yang tidak biasa. Biasanya di Mako Polres, tetapi atas support Ibu Bupati hari ini, kita bisa melaksanakan upacara di Alun-alun Puspawangi,’’ ujar Fahri.

Fahri pun menyoroti berbagai perkembangan penting di tingkat global dan regional. Termasuk perang Rusia-Ukraina, kondisi ekonomi yang melemah, darurat pangan, serta meningkatnya kejahatan di dunia siber.

Fahri juga menekankan pentingnya pelaksanaan Pemilu 2024 dengan lancar dan aman untuk menjaga stabilitas keamanan dan melanjutkan pembangunan nasional. Dengan demikian, Indonesia dapat memetik bonus demografi dan mencapai Indonesia Emas 2045.

‘’Jika dilaksanakan dengan lancar dan aman, maka stabilitas keamanan turut terjaga sehingga pembangunan nasional bisa terus berlanjut dan Indonesia dapat memetik bonus demografi. Kemudian di tahun 2038 kita bisa keluar dari middle income trap dan Indonesia emas 2045 bisa terwujud,’’ kata Fahri.

Fahri mengatakan, di Kabupaten Indramayu, ada berbagai isu strategis yang menjadi perhatian kepolisian. Seperti status Indramayu sebagai kantong pekerja migran Indonesia (PMI) terbanyak, konflik agraria, polemik Ponpes Al Zaytun.

Begitu pula dengan isu strategis lainnya, seperti kawasan Rebana Metropolitan, lumbung pangan nasional, pengamanan calon jamaah haji, home industri petasan, produksi perikanan terbesar di Jawa Barat, serta kebakaran hutan dan lahan. ‘’Serta terakhir terkait kenakalan remaja dan kekerasan terhadap anak, ini harus jadi perhatian kita bersama,’’ katanya.

Di bawah kepemimpinan Fahri, Polres Indramayu pun telah meluncurkan sejumlah inovasi kreatif. Di antaranya, pembentukan Tim Respon Cepat (TRC) Wiralodra Presisi, Satkamling Wiralodra Presisi, Public Service Area (SIM Corner, SPKT, SDT), Posko Operasi Kepolisian, layanan hotline terintegrasi 081999700110, Polisi Cilik Dermayu (PCD) Reborn, program Desa Aman Anak, gerakan orang tua asuh anak stunting, hingga pembentukan tim trauma healing.

‘’Saya berharap makin banyak lagi terobosan-terobosan yang dibuat Polres Indramayu,’’ kata Fahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement