REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Sejumlah masyarakat Cisewu, Kabupaten Garut menyegel kantor Desa Cisewu karena kecewa dengan perilaku kepala desa yang diduga tidak transparan dalam pengelolaan anggaran. Mereka pun menilai kepala Desa Cisewu lamban dalam merespons permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Camat Cisewu Hery membenarkan bahwa telah terjadi penyegelan kantor Desa Cisewu oleh masyarakat, Senin (21/10/2024). Ia mengaku telah melakukan rapat darurat bersama forum pimpinan kecamatan, BPD Desa Cisewu dan masyarakat untuk menyelesaikan masalah itu.
"Bahwa membenarkan telah terjadi penyegelan kantor kepala desa Cisewu, ada tiga titik tempat masuk disegel tapi penyegelan ini tidak menjadikan kantor desa tidak (bisa) masuk," ujar Hery saat dihubungi, Senin (21/10/2024).
Hery mengatakan tindakan penyegelan dilakukan masyarakat karena kecewa terhadap kepala desa. Ia menyebut masyarakat kecewa kepala desa tidak melaksanakan kewajibannya sebagai kepala desa.
Selain itu, kata dia, masyarakat kecewa lantaran kepala desa lamban dalam menyikapi permasalahan yang terjadi dan diduga tidak memiliki itikad tidak baik. Selain itu, bantuan keuangan seperti dana desa, ADD dan bantuan dari provinsi Jawa Barat tidak direalisasikan.
Akan tetapi, diduga ditarik oleh yang bersangkutan dari kas desa tanpa berkoordinasi kepada sekretaris Desa Cisewu. Selain itu, sejak Juli tahun 2024 kepala desa tidak pernah mengikuti rapat membahas rencana program tahun 2025 mendatang.
Hery mengatakan telah dilaksanakan musyawarah desa Ahad (20/10/2024) kemarin dan dihadiri kepala desa Cisewu. Namun, saat dimintai pertanggungjawaban anggaran kegiatan tidak memberikan jawaban. "Pak Kades, kata masyarakat kalau tidak bisa bertanggung jawab mundur malah dia meninggalkan tempat alias walk out," kata dia.
Hery mengaku pelayanan kantor Desa Cisewu dipindahkan ke tempat lain yang masih berada di kawasan kantor desa agar pelayanan tetap berjalan. Pihaknya pun segera akan mengumpulkan seluruh pihak membahas masalah tersebut.