Selasa 17 Dec 2024 14:20 WIB

Bandung dan Bogor Selalu Diserbu Wisatawan, Ini yang Dilakukan Disparbud Jabar

Disparbud Jabar sedang mencoba menerapkan travel pattern atau paket wisata

Pengunjung bermain di kawasan hutan pinus Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat
Foto: Edi Yusuf/Republika
Pengunjung bermain di kawasan hutan pinus Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Bandung dan Bogor Raya, saat ini terus diserbu wisatawan yang ingin berlibur. Bahkan, kedua kota tujuan wisata ini sudah mengalami over tourism atau kepadatan wisatawan. Melihat kondisi ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar sedang berupaya melakukan berbagai cara untuk memeratakan kunjungan wisatawan.

Kepala Disparbud Jabar, Benny Bachtiar mengatakan, saat ini pihaknya sedang mencoba menerapkan travel pattern atau paket wisata di satu kawasan. Travel pattern yang bisa dikunjungi yaitu, destinasi wisata di Ciayumajakuning, Priangan Timur, dan Jabar Selatan. "Kami coba melakukan travel pattern kan di kawasan Ciayumajakuning, Priangan Timur, sama Jabar Selatan," ujar Benny, Selasa (17/12/2024).

Baca Juga

Kemudian, kata dia, Disparbud Jabar juga melibatkan figur yang bisa mendongkrak kunjungan wisatawan asing atau influencer travel dari Singapura maupun Malaysia. Selain itu, Benny menyebut pihaknya sedang berupaya menyulap kawasan Cirebon agar menjadi 'Solo' yang berada di Jabar.

"Cirebon ini menjadi Solo-nya Jabar. Karena kebudayaan itu berkembang di sana. Jadi apa yang diminati oleh wisatawan mancanegara, coba kami sediakan dan persiapkan," katanya.

Namun, Benny tak menampik upaya memeratakan kunjungan wisatawan ke Jabar tidak mudah. Sebab, dibutuhkan kesiapan sumber daya manusia untuk menerima wisatawan terutama dari luar negeri. "Siap tidak menerima tamu-tamu ini, supaya mereka itu merasa nyaman, hommie, bisa melaksanakan aktivitas wisatanya di Jawa Barat. Itu PR besar kita. Itu sedang dilakukan. Itu yang kita upayakan hari ini," kata Benny.

Saat ini, kata dia, Disparbud Jabar sedang meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk menerima wisatawan terutama dari luar negeri. Disparbud Jabar optimistis hal itu bisa tercapai selama lima tahun ke depan.

"Peningkatan kualitas sumber daya manusia itu ada di RPJP provinsi khususnya di Disparbud. Supaya mereka itu siap terhadap kunjungan wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Bagaimana membangun hospitality-nya, dan lainnya," katanya.

Dengan begitu, Benny akan melibatkan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA), dan lainnya untuk turut meningkatkan kualitas sumber daya manusia. "Ini sangat penting sekali. Saya kira nanti diajak bicara, Terutama HPI dan ASITA di kabupaten/kota. Mereka tentu lebih paham mengenai kondisi lingkungan maupun masyarakatnya di kabupaten kota yang ada di Jawa Barat," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement