REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Bencana banjir menerjang pemukiman Kampung Lebaksari, RW 02, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kebupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Sabtu (15/3) sore ketika hujan deras mengguyur. Puluhan rumah terdampak akibat bencana tersebut.
Selain itu, aktivitas perekonomian yang berada di kawasan Underpass Padalarang juga lumpuh akibat terendam banjir. Lokasi tersebut biasanya dimanfaatkan warga sekitar untuk menjajakan berbagai jenis makanan untuk berbuka puasa atau takjil.
Bencana banjir yang menerjang saat hujan deras mengguyur itu dari luapan air sungai akibat tertutup sampah dan terganggunya badan sungai imbas proyek Kereta Cepat Whoosh Jakarta-Bandung. Luapan air dilaporkan terjadi sekira pukul 16. 00 WIB setelah diawali hujan deras sekitar 30 menit.
Banjir masuk ke pemukiman warga dengan ketinggian 60-70 centimeter. Kondisi itu mengakibatkan perabot milik warga habis disapu air. Selain itu, akses jalan utama menuju Perkantoran Pemda Bandung Barat sempat lumpuh.
"Jadi tadi siang memang hujan terus menerus, tiba-tiba pada pukul 16.00 WIB air masuk ke rumah merendam seluruh perabot tanpa sempat saya selamatkan," ujar salah seorang warga Agusni (63) di lokasi.
Menurutnya, luapan air banjir ikut membawa material lumpur sehingga masuk ke dalam rumah. Kondisi itu membuat warga kesulitan saat proses pembersihan karena ketebalan lumpur mencapai 10-15 centimeter. Niat Agusni berjualan takjil sore itu ikut kandas akibat banjir.
"Gerobak saja habis, telivisi juga rusak semua. Sekarang harusnya jualan jelang buka, jadi harus bersih-bersih banjir," katanya.
Agusni mengatakan, kejadian banjir di kampung Lebaksari bukan kali pertama terjadi. Peristiwa ini sempat menerjang pemukiman warga tahun 2019. Penyebabnya sama yakni imbas pembangunan tiang proyek KCIC. Sehingga saluran sungai yang semua lurus jadi berbelok. Ditambah lubang air pembuangan sangat kecil sehingga tak sebanding dengan debit air dari hulu.
"Ini sama penyebabnya kaya dulu. Akibat saluran air diubah oleh KCIC. Waktu tahun 2019 saya dan warga sempat protes agar diperbaiki, tapi sampai sekarang tidak. Jadi bakal banjir terus," kata dia.
Salsa (26) salah seorang pedagang menuturkan, biasanya setiap sore ia berjualan minuman dan makanan menjelang berbuka puasa di kawasan Underpass Padalarang. Namun karena terendam banjir, ia terpaksa libur berjualan.
"Iya mau gimana lagi, kepaksa gak jualan karena lokasinya kan banjir. Padahal biasanya kalau gak banjir di sini rame terus, jualan laris manis," kata Salsa.
Berdasarkan Data Kantor Desa Mekarsari jumlah rumah terendam banjir mencapai 48 rumah yang tersebar di RT 02 dan 07 di RW 02. Karena rumah warga terendam, pihak desa mengevakuasi masyarakat ke pengungsian di Masjid Albasyari. Banjir di kampung Lebaksari mulai surut pukul 18.00 WIB. Warga dan aparat gabungan mengevakuasi warga ke lokasi pengungsian dan membersihkan sisa lumpur.