REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Puluhan rumah warga di Desa Situwangi, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami kerusakan akibat bencana pergerakan tanah. Bencana itu tersebar di RW 05 dan 06.
Berdasarkan hasil assemsent Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, pergerakan tanah telah merusak 30 rumah milik warga. Rinciannya, sebanyak 10 rusak ringan, 10 rumah rusak sedang, 10 rusak berat. Selain rumah, terdapat pula satu fasilitas pendidikan PAUD rusak diterjang bencana tanah bergerak.
"Kita sudah asesment ke lokasi pada Jumat kemarin, total ada 30 rumah rusak. Ditambah 1 bangunan PAUD," ujar Kepala Pelaksana BPBD KBB saat dikonfirmasi, akhir pekan ini.
Bencana pergerakan tanah di Desa Situwangi telah terjadi sejak awal tahun 2022. Gerakan tanah memicu bangunan warga retak-retak hingga sebagian rumah condong beberapa derajat. Rumah warga di bagian depan kamar dan ruang tengah kerap muncul pula retakan memanjang dengan lebar antara lebar 3-7 centimeter.
Namun kondisi kerusakan rumah warga yang terdampak terus bertambah. Hal itu dikarenakan curah hujan yang tinggi yang mengguyur wilayah tersebut dalam beberapa dua pekan terakhir yang memicu pergerakan tanah terus terjadi. "Awalnya hanya satu dua rumah yang terdampak. Tapi beberapa pekan ini meluas karena curah hujan yang deras," kata Meidi.
Kondisi tersebut membuat pemilik rumah khawatir akan potensi bangunan ambruk, sehingga terpaksa mengambil opsi mengungsi ke rumah kerabat. BPBD telah merekomendasikan bagi pemilik rumah dengan kerusakan berat segera mengungsi ke tempat aman.
"Kita sudah dengan aparat kewilayahan untuk menyalurkan kebutuhan logistik. Yang mendesak sepertinya sembako dan kasur, jadi kita segera salurkan," kata dia.