REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), menolak uang bonus dari sumbangan ASN Pemprov Jabar. Karena, merasa khawatir sumbangan tersebut menjadi masalah di masa mendatang ke depan.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi pun, menanggapi soal hal ini. Ia mengaku, sejak awal sumbangan tersebut bersifat sukarela. Sehingga apabila total sumbangan yang terkumpul tidak mencapai Rp 1 miliar, maka uang yang berhasil dikumpulkan tersebut yang akan diberikan kepada Persib.
"Saya sudah sampaikan, waktu awal kalimat satu miliar itu sifatnya itu sukarela tidak boleh dipaksakan, tercapainya berapa itu yang harus diberikan," ujar Dedi, Selasa (1/7/2025).
Apabila keberatan menyangkut nilai sumbangan dan khawatir terhadap asal mula uang tersebut, Dedi menyebut sudah berkonsultasi kepada aparat hukum apakah hal itu melanggar atau tidak. Ia pun menyerahkan kepada Sekda apakah uang tersebut akan diberikan atau diserahkan ke mana.
"Selanjutnya sekarang terserah pak sekda aja, terserah para pemberi sumbangan mau dikemanain saya tidak jadi masalah," kata dia.
Sebelumnya, Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) H Umuh Muchtar mengatakan manajemen menolak uang bonus dari sumbangan ASN Pemprov Jabar. Ia merasa khawatir sumbangan tersebut menjadi masalah di masa mendatang ke depan.
Ia menyebut Sekda Provinsi Jabar Herman Suryatman sudah berkoar-koar tentang uang yang dijanjikan senilai Rp 1 miliar. Namun, uang tersebut hanya mencapai Rp 365 juta. “Sudah diinstruksikan kepada staf di Persib, saya tolak,” ujar Umuh, Jumat (27/6/2025).
Untuk menghindari konflik, ia menyebut manajemen memutuskan untuk menolak dan mengembalikan uang yang sudah diberikan Pemprov Jabar. “Saya takutnya jadi beban dan jadi prasangka dari semua Bobotoh bahwa Persib sudah menerima uang Rp 1 miliar," kata dia.
Ia mengatakan Pemprov Jabar tampak terbebani dengan janji bonus yang sebelumnya dilontarkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi saat pawai Persib juara. H Umuh meminta pemerintah jangan asal berjanji memberikan bonus miliaran jika sulit untuk dilakukan.