Rabu 20 Aug 2025 16:25 WIB

Dedi Mulyadi tak Cairkan Dana Desa untuk Pemkab Sukabumi Imbas Bayi Meninggal Penuh Cacing

Dedy akan mengurangi anggaran dana desa dari provinsi.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Karta Raharja Ucu
Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfan menjelaskan kronologi bayi yang dirawat mengeluarkan cacing di bagian tubuhnya, Rabu (20/8/2025).
Foto: RSUD Syamsudin Sukabumi.
Humas RSUD Syamsudin Sukabumi dr Irfan menjelaskan kronologi bayi yang dirawat mengeluarkan cacing di bagian tubuhnya, Rabu (20/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Viralnya seorang bayi berusia tiga tahun bernama Raya dengan kondisi tubuh penuh cacing di Kabupaten Sukabumi, membuat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi geram. Dedy menyebut akan mengurangi anggaran dana desa dari provinsi untuk Pemkab Sukabumi lantaran kasus tersebut.

"Saya tunda yang tahun ini. Jadi tahun ini nggak saya kasih. Ya kita ini pasti kalau berpengaruh ya berpengaruh," ucap Dedi Mulyadi, Rabu (20/8/2025).

Tak hanya Raya, kedua orang tuanya juga mengalami kesehatan yang buruk. Ibu Raya mengalami gangguan jiwa, sementara sang ayah mengalami TBC. Kedua orang tua Raya kini sudah dibawa ke Rumah Sakit Welas Asih untuk mendapatkan perawatan. 

"Ini warning bagi pemerintah Kabupaten Sukabumi dan pemerintah desanya, karena kasusnya di Sukabumi terlalu banyak yang saya tangani," kata dia.

Dedi mencontohkan masalah warga Sukabumi yang pergi ke Batam akan tetapi saat hendak pulang tidak memiliki ongkos. Selain itu, ditipu oleh temannya.

"Muncul di media sosial mintanya sama gubernur, saya pengen nanti itu bupati, kepala desanya cepat tangani. Kalau tidak mampu, baru bilang," kata dia.

Ia pun menyoroti banyaknya masalah infrastruktur di Kabupaten Sukabumi mulai dari jembatan putus, rumah roboh dan lainnya yang belum tertangani. Dedi meminta bupati dan jajaran bekerja keras menyelesaikan masalah d daerah.

"Yang pada akhirnya, menurut saya betul bahwa gubernur punya tugas menyelesaikan berbagai hal. Tetapi bupati dan seluruh jajaran sampai desa juga harus bekerja keras untuk mewujudkan apa yang dinyanyikan ketika kampanye kemarin," kata dia.

Ia pun meminta Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Sukabumi untuk mengevaluasi keberadaan kepala puskesmas dan bidan desa yang tidak berjalan. Sebab ia menilai terdapat pembiaran dan abai terhadap masalah yang dihadapi masyarakat.

"Berarti kan fungsi bidan desanya tidak berjalan. Nah kan setiap bulan anak-anak balita harus ditimbang. Kan harus ada data di posyandu, ada kartu bayinya," kata dia.

Mantan bupati Purwakarta itu mengapresiasi rumah teduh yang bergerak cepat membawa Raya berobat. Ia merasa heran gerak cepat lebih terlihat dilakukan yayasan dibandingkan pemerintah daerah.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement