Rabu 10 Sep 2025 13:59 WIB

Atap Bangunan SMKN 1 Cileungsi Bogor Ambruk,  Puluhan Siswa Luka Ringan, 7 Dilarikan ke Rumah Sakit

Sebanyak 30 orang mengalami luka ringan sedangkan tujuh orang dirujuk ke Rumah Sakit

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Atap bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Nasional (SMKN) 1 Cileungsi Bogor ambruk sekitar pukul 09.10 WIB, Rabu (10/9/2025). Akibatnya, puluhan siswa terkena reruntuhan atap dan tujuh orang siswa harus dilarikan ke Rumah Sakit Thamrin untuk mendapatkan perawatan.
Foto: Dok Republika.
Atap bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Nasional (SMKN) 1 Cileungsi Bogor ambruk sekitar pukul 09.10 WIB, Rabu (10/9/2025). Akibatnya, puluhan siswa terkena reruntuhan atap dan tujuh orang siswa harus dilarikan ke Rumah Sakit Thamrin untuk mendapatkan perawatan.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Atap bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Nasional (SMKN) 1 Cileungsi Bogor ambruk sekitar pukul 09.10 WIB, Rabu (10/9/2025). Akibatnya, puluhan siswa terkena reruntuhan atap dan tujuh orang siswa harus dilarikan ke Rumah Sakit Thamrin untuk mendapatkan perawatan.

Kapolsek Cileungsi Kompol Edison mengatakan, atap bangunan sekolah yang ambruk berukuran 5x15 meter persegi. Terdiri dari empat ruangan yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa.

Baca Juga

Edison menjelaskan, empat ruangan tersebut terdiri dari 2 ruang kelas 10 dengan jumlah siswa masing-masing 44 orang. Sedangkan ruang kelas 11 dengan siswa yang sedang belajar sebanyak 36 orang.

Sementara itu, di ruang aula kelas 12 sedang belajar tes kemampuan akademis sebanyak 102 orang. "Pada saat atap bangunan ambruk kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung dan siswa berhamburan keluar menyelamatkan diri," ujar Edison, Rabu (10/9/2025).

Menurut Edison, sebanyak 30 orang mengalami luka ringan sedangkan tujuh orang dirujuk ke Rumah Sakit Thamrin. Sedangkan 23 orang rawat jalan akibat luka pada bagian kepala dan tangan terkena kejatuhan genteng bangunan yang ambruk.

Kapolsek mengatakan, mereka yang masih dirawat di rumah sakit yaitu siswa kelas 10, kelas sebelas dan kelas dua belas. Beberapa di antaranya sempat pingsan, kepala pusing dan tangan patah . "Atap bangunan tersebut ambruk akibat konstruksi baja ringan penahan genteng yang tidak kokoh sehingga tidak kuat menahan beban genteng," kata dia.

Ia menambahkan kerugian belum dapat ditaksir dan saat ini untuk kegiatan belajar mengajar siswa dihentikan. Barang yang tidak yaitu meja belajar, 6 unit AC, 4 unit kipas angin dan satu unit infocus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement