REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Upaya penguatan pembinaan sepak bola di Jawa Barat mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dihadiri Pimpinan DPRD Jabar, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, serta pimpinan Asosiasi Sepak Bola dari seluruh kota dan kabupaten di Jabar di rooftoop DPRD Jabar, Senin (24/11/25). Dalam momen itu, Dedi Mulyadi yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM), secara terbuka mendorong Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa untuk memimpin peran sentral arah pembinaan sepak bola di Jabar.
Dedi menilai, pengembangan sepak bola tidak dapat bertumpu pada satu turnamen semata. “Pembinaan ini tidak boleh berhenti di satu kompetisi saja. Kita harus hidupkan kompetisi berjenjang, dari Usia 13, Usia 15, dan seterusnya, supaya ada kesinambungan dan lahir pondasi kuat untuk prestasi ke depan,’’ ujarnya.
Lihat postingan ini di Instagram
Menurut Dedi, ekosistem yang hidup di level akar rumput merupakan langkah strategis, untuk membangun industri olahraga yang sehat dan kompetitif. Di hadapan pimpinan dewan dan pengurus asosiasi kabupaten/kota, Dedi mengungkapkan keterbatasan waktu dan tugas yang membuatnya tidak dapat menangani langsung urusan teknis sepak bola.
Karena itu, Gubernur Dedi menilai Buky Wibawa sebagai sosok yang memiliki kapabilitas kepemimpinan, sekaligus posisi strategis dalam penganggaran daerah. Dengan demikian, lanjut dia, Buky Wibawa mampu mengonsolidasikan pembinaan sepak bola secara lebih terstruktur.
Dedi menyatakan, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan asosiasi, agar program pembinaan tidak berhenti pada agenda seremonial. Dirinya juga membuka ruang optimalisasi dukungan pendanaan tanpa mengganggu program prioritas lainnya.
Ia mendorong penguatan kolaborasi melalui sponsorship, serta memandang kegiatan anggota dewan yang bersentuhan dengan masyarakat dapat diarahkan untuk mendukung penyelenggaraan turnamen dan pembinaan di tingkat daerah.
Selain itu, Dedi juga mengusulkan penyelenggaraan turnamen bertajuk nama tokoh atau daerah sebagai upaya membangkitkan kompetisi antarwilayah dan memperluas partisipasi publik. Langkah tersebut, dinilai dia, dapat memperkuat jaringan kompetisi di kabupaten/kota sekaligus mendorong pertumbuhan minat masyarakat terhadap sepak bola.
Dedi menyampaikan, pengelolaan ekosistem sepak bola Jawa Barat diamanahkan kepada Buky Wibawa. Ia berharap, momentum tersebut menjadi pijakan konsolidasi besar pembinaan sepak bola di Jabar.
Sementara Ketua DPRD Jabar yang juga kandidat Ketua Asprov PSSI Jabar Buky Wibawa mengatakan, terdapat tiga pilar utama yang harus diperkuat untuk mendorong kemajuan sepak bola. Pertama, dukungan komunal melalui organisasi dan struktur pembinaan yang berada di bawah PSSI. Kedua, dukungan pemerintah, baik melalui infrastruktur maupun program pembinaan.
Ketiga, dukungan sponsorship. Menurut Buky, aspek ini tidak boleh diabaikan karena menjadi penopang keberlangsungan kompetisi dan klub. “Ketiga komponen ini harus solid. Kalau salah satu tidak kuat, akan sulit berkembang,” tegasnya.