REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Kredit Mesra dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dan Bank BJB mulai melebarkan sayap layanan di Bali. Hal itu ditunjukkan dengan peluncuran program bertajuk "BJB MESRAkan Bali".
Gubernur Jabar Ridwan Kamil beserta Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menghadiri langsung peluncuran program ini di samping Pura Melanting, Pasar Badung Dangin Puri Kangin, Kota Denpasar, Bali, Selasa (18/1/2022).
Program BJB MESRAkan Bali merupakan perluasan Kredit Mesra yang telah berlangsung di Jabar sejak 2018. Kredit Mesra telah dinikmati masyarakat menengah ke bawah dengan produktif secara ekonomi melalui dana pinjaman bunga nol persen, tanpa agunan dan bebas biaya provisi.
Kredit Mesra dilaksanakan BJB sebagai perseroan daerah, di mana Pemprov Jabar merupakan pemegang saham terbesarnya. Masyarakat cukup datang secara berkelompok ke tempat-tempat ibadah terdekat untuk mengakses pembiayaan. Jika di Jabar kebanyakan dilakukan di masjid dan gereja, di Bali kebanyakan dilakukan di Pura.
"Ini adalah inovasi kepada masyarakat menengah bawah, menggabungkan sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa dengan sila kelima, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia," ujar Ridwan Kamil, yang akrab disapa Emil, dalam siaran persnya, Selasa (18/1/2022).
Peluncuran program BJB MESRAkan Bali diiringi juga dengan pemberian kredit kepada perwakilan umat Hindu sebanyak tujuh orang. Hal itu diperuntukkan untuk membantu memulihkan perekonomian masyarakat Bali yang terdampak pandemi Covid-19
"Jadi kalau satunya repot, kita kasih dananya ke berlima orang, bersepuluh orang. Jika salah satu masalah, teman-temannya itu nanti membantu, dan hasilnya luar biasa. Sudah puluhan miliar kita gelontorkan kepada masyarakat kurang mampu di rumah-rumah ibadah masing-masing," paparnya.
Kehadiran program tersebut, menurut Emil, diharapkan mampu membangkitkan ekonomi masyarakat Bali. Apalagi, pada September 2021, Pemprov Jabar telah meluncurkan "Belibali" dengan tujuan agar produk kriya Bali bisa dibeli oleh warga Jabar secara daring.
"Saya laporkan ini adalah program kedua yang Jabar hadir langsung dalam rangka membangkitkan ekonomi sahabat kami di Bali. Sebelumnya di bulan September kita merilis Belibali, yaitu membeli merchandises produk kreatif Bali, tapi online dibelinya dari tanah Jawa Barat," imbuhnya.
"Sudah lebih dari Rp 2 miliar transaksi, membuktikan masyarakat Jawa Barat, walaupun belum berkunjung ke Bali, sudah membeli produk-produk Bali. Inilah cara-cara solidaritas kita dengan ekonomi digital," katanya.
Emil berharap, peningkatan performa BJB Cabang Bali bisa sejalan dengan menghadirkan kebermanfaatan bagi masyarakat setempat. Salah satunya lewat kerja sama dua budaya ini melaui program BJB MESRAkan Bali.
"Bank BJB punya cabang di Bali dan performanya sangat baik, menandakan sudah diterima oleh masyarakat Bali di sini. Tentunya ini hadir juga maju berkat dukungan Pemerintah Provinsi Bali, diwakili Pak Wakil Gubernur, yang selalu mendukung kerja sama antara dua budaya ini. Dalam sejarah pun sebenarnya kita satu budaya, sejarah dulunya. Sehingga dulunya bersaudara, di masa depan juga bersaudara," katanya.
Selain meluncurkan program BJB MESRAkan Bali, Pemprov Jabar menjalin kerja sama dengan Pemprov Bali dalam hal pelayanan publik dan pengembangan potensi daerah.
Sementara Wakil Gubernur Provinsi Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyambut baik kerja sama antar dua daerah dalam membantu memulihkan ekonomi masyarakat Bali. Wakil gubernur yang biasa dipanggil Cok Ace itu menilai program BJB MESRAkan Bali bisa menjadi alternatif bagi masyarakatnya dalam membangkitkan perekonomian.
"Program (pinjaman ini) menarik sekali sebagai alternatif baru bagi masyarakat kami di Bali. Jadi, ini diharapkan dapat membantu," katanya.
Selain itu, program Belibali juga telah memberikan keberkahan bagi pelaku usaha kreatif di Bali. Baru berjalan dua bulan, program tersebut sudah meraup keuntungan sebesar Rp 2 miliar.