REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Bangunan baru Pasar Pelita di Kota Sukabumi, Jawa Barat, dinilai sudah siap untuk digunakan para pedagang. Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi berharap secara bertahap para pedagang segera bisa berjualan di dalam bangunan pasar.
Kelayakan bangunan Pasar Pelita itu sudah dikaji oleh konsultan manajemen konstruksi (MK) independen. “Ketika konsultan MK menyatakan pasar layak digunakan, aman, dan nyaman, maka secara bertahap akan mendorong pedagang, yang selama ini ada di luar, agar masuk,” kata Achmad Fahmi, Kamis (27/1/2022).
Menurut konsultan MK dari PT Bagastama Persada Lamas Tobing, bangunan Pasar Pelita ini sudah memenuhi secara kontraktual, begitu juga fasilitas sosial maupun umumnya. Ia mengatakan, sudah dilakukan uji beton bangunan, dan secara struktur sudah baik.
Tobing mengatakan, dua pekan lalu masih ada kekurangan yang mesti diperbaiki pengembang, tapi tidak mengubah struktur, dimensi, dan tatanan ruang. Berdasarkan hasil pemeriksaan pada Senin (24/1/2022), kata dia, hal itu sudah diperbaiki, baik itu di basemen, semibasemen, dan juga lantai dasar. “Kami dari MK sudah melakukan kajian teknis, gedung dapat digunakan,” kata dia, Rabu (26/1/2022).
Menurut Tobing, secara kajian lingkungan, gedung A dan B Pasar Pelita sudah dapat digunakan. MK disebut sudah melakukan kajian limbah yang dibuang dan ditampung di STP (sewage treatment plant).
Akan tetapi, ada dua hal yang disebut masih dalam proses, yaitu rekomendasi terkait alat transportasi gedung, serta rekomendasi teknis keamanan gedung dari kebakaran, yaitu terkait fungsi pompa sistem hidran. “Namun, secara keseluruhan gedung dapat digunakan, dan pedagang bisa masuk,” ujar Tobing.
Tobing mengatakan, di semibasemen tersedia 900 unit los di dua gedung dan 200 unit kios. Adapun di lantai dasar disebut ada 800 unit kios. “Jadi ada 1.900 unit yang menampung pedagang bisa masuk,” kata dia.
Perwakilan PT Fortunindo Artha Perkasa (FAP), Chandra Aditama, mengatakan, pengembang akan menginformasikan kelayakan gedung Pasar Pelita ini kepada para pedagang. “Setelah menunggu, akhirnya konsultan merekomendasikan dapat digunakan,” ujarnya.