Ahad 06 Feb 2022 17:45 WIB

Ridwan Kamil Minta Forum Pesantren Bentuk Badan Usaha

FPPU merupakan organisasi resmi mitra pemda dalam melaksanakan amanat Perda Pesantren

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada Forum Pemberdayaan Pesantren dan Umat (FPPU) Jawa Barat untuk segera membentuk badan usaha. FPPU diharap bisa maju lewat kemandirian yang dimiliki. 

Badan usaha ini akan diberi kesempatan untuk ikut serta dalam pembangunan di Jabar, maupun nasional. Sehingga lahan-lahan yang terlantar bisa dikelola, pesantren dan umat pun bisa ikut merasakan manfaatnya. 

"Saya titip supaya (FPPU Jabar) segera bikin badan usaha. Nanti berkongsi dengan profesional, dengan tetap peduli dakwah Islam. Sehingga hasil yang dikerjakan bisa lebih maksimal, dan kita juga mempunyai kemandirian," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, usai mengukuhkan pengurus FPPU Jawa Barat Masa Khidmat Tahun 2021-2026, di Bale Pusdai, Kota Bandung, akhir pekan ini.

Emil juga mengajak FPPU untuk menyukseskan Visi Misi Jabar Juara Lahir dan Batin. Caranya, dengan ikut serta aktif dan menyebarkan capaian program yang sudah dilaksanakan oleh Pemda Provinsi Jabar tentang keumatan. 

Apalagi, kata dia, FPPU Jabar merupakan organisasi resmi mitra Pemda Provinsi Jabar dalam melaksanakan amanat Perda Pesantren. FPPU terdiri dari tokoh agama, para pimpinan dan gabungan pesantren di Jawa Barat. 

"Mari kita sukseskan program pembangunan di 2022 ini. Suatu hari pesantren di Jabar masuk golongan pesantren mandiri," katanya.

Menurut Emil, beberapa program untuk mendorong keumatan sudah diajalankan. Seperti, Program One Pesantren One Product (OPOP) untuk mendorong kemandirian pesantren di bidang ekonomi. 

Bersama dengan Bank BJB, Pemda Provinsi Jabar juga memiliki Program Kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra). Program pinjaman tanpa bunga dan agunan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap permodalan dan memudahkan masyarakat mendapatkan pembiayaan mikro. 

Selain itu, Kredit Mesra juga untuk mengurangi angka pengangguran, serta meningkatan pertumbuhan ekonomi yang selaras dengan keimanan. "Kita ada program Kredit Mesra yang belum dimaksimalkan. Kaum dhuafa di lingkungan pesantren bisa segera mengakses Rp 5 juta tanpa agunan tanpa bunga," katanya. 

Dari sisi dakwah, kata Emil, Pemprov Jabar memiliki Program Dakwah Digital. Selain itu ada pula Program English for Ulama yang bertujuan agar para pemuka agama memiliki keterampilan dakwah dengan menggunakan Bahasa Inggris. 

"Kita titip dakwah digital karena sekarang anak-anak ngajinya tidak ke Masjid, melainkan cenderung di Youtube," katanya. 

"Jangan sampai mereka  salah (memilih) ustadz dan referensi karena tiba-tiba bisa saja menjelek-jelekkan orang lain. Sebelum hijrah menyalahkan diri sendiri, tapi setelah hijrah malah menyalahkan orang lain," ujarnya lagi. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement