REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil, resmi melepas 1.700 an tim pemeriksa hewan kurban ke seluruh Jabar, di Gedung Sate, Kamis (23/6). Menurut Emil, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin agar hewan yang digunakan untuk kurban di Jabar aman.
"Idul Adha sudah kita antisipasi dengan semaksimal mungkin. Salah satunya hari ini kita mulai melepas tim pemeriksa hewan kurban ke seluruh Jawa Barat untuk memastikan bahwa nanti pada saat pelaksanaan tidak ada hewan sakit, dan tak ada yang tidak layak dipotong sebagai hewan kurban," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.
Emil memastikan, hewan kurban yang nanti dipotong adalah hewan kurban yang sehat dan sesuai syariat. Tim pemeriksa kesehatan hewan ini terdiri dari tim Provinsi Jawa Barat, kemudian kota/kabupaten, ada ikatan dokter hewan Jabar, ada asosiasi obat hewan.
"Semua bergerak bersama-sama, ada balai veteriner, balai inseminasi buatan, semua bekerja sama dalam satu tim untuk memastikan kurang lebih 800 ribu hewan kurban yang ditargetkan tahun ini dipotong tentunya berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan," paparnya.
Menurutnya, sambil itu berjalan proses penanggulangan penyakit PMK terus dilakukan. Termasuk setiap hari, pihaknya memvaksin hewan yang sehat dan mengobati hewan yang sakit oleh tim pemeriksa hewan.
"Sudah 40 persen lebih hewan itu sudah sembuh, tingkat kesembuhannya juga naik dan partisipasi dari masyarakat juga sangat baik. Ada yang menggunakan obat-obatan tradisional itu juga dilakukan," katanya.
Sehingga, Emil berharap, dalam waktu dekat penyakit ini bisa segera diselesaikan. Saat ini, sudah 120 ribu vaksin PMK yang disuntikan ke hewan sehat di Jabar.
"Kemudian produksi susu yang sempat menurun khususnya dari sapi perah bisa kembali normal," katanya.
Saat ditanya apakah untuk peternak yang terkena PMK ada insentif, Emil mengatakan, hal itu kewenangannya ada di pemerintah pusat. Namun, pihaknya mengusulkan hal itu.
"Kan kalaupun ada (insentif,red) sifatnya bukan mengganti tapi subsidi dari potensi kerugian. Masih dihitung oleh pemerintah pusat kita tunggu saja. Tapi saya mendengar itu pernah dibahas dalam kewenangan pemerintah pusat," paparnya.
Sementara menurut Kepala DKPP Jabar Moh Arifin Soedjayana, Tim PMK ditugaskan oleh menteri untuk mencegah berbagai hal yang bisa menyebabkan penyebaran penyakit PMK.
"Semakin mendekati waktu pelaksanaan kurban, pemeriksaan hewan kurban akan semakin meningkat. Kami menurunkan personil 1.700 an petugas pemeriksa hewan se kabupaten kota," paparnya.
Pemeriksaan hewan kurban ini, kata dia, dilakukan sejak H-14 sampai hari tasyrik. Selain itu, semua anggota DKPP pun menyebarkan brosur, stiker ke kabupaten/kota.